BALIKPAPAN (Independensi.com) – Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan berhasil mengatasi kebakaran tali pengikat dan Inflatable Life Raft (ILR) yang terjadi di atas kapal MV. Ever Judger berbendera Panama dengan muatan batubara sehingga kebakaran tersebut tidak meluas.
Kepala Kantor KSOP Kelas I Balikpapan, Sanggam Marihot menjelaskan bahwa ada 2 (dua) peristiwa yang terjadi di wilayah Pelabuhan Semayang yang waktunya hampir bersamaan yaitu tumpahan minyak dan kebakaran tali kapal tanker.
Demikian dalam keterangan pers kepada Independensi.com, Sabtu (31/3/2018).
Untuk kejadian kebakaran tali kapal, Sanggam mengatakan bukan kapal tankernya yang terbakar melainkan tali pengikat dan ILR (peralatan kapal) yang terbakar sehingga menimbulkan asap hitam tebal.
“Saat ini api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 12.30 WITA dan tidak ada korban jiwa atas peristiwa kebakaran tersebut,” ujar Sanggam sebagai klarifikasi atas banyaknya pemberitaan yang beredar luas terkait adanya kebakaran kapal di Pelabuhan Semayang, Sabtu pagi.
Adapun kapal tersebut memiliki berat GT.44060 tujuan Lumut Malaysia dengan kru kapal sebanyak 20 orang dengan lokasi anchorage area Balikpapan saat ini sedang dalam pengawasan KSOP Kelas I Balikpapan.
Penanganan Tumpahan Minyak
Sementara itu, Sanggam juga menjelaskan kejadian tumpahan minyak jenis solar di perairan pelabuhan Semayang Balikpapan.
Menurut Sanggam, tumpahan minyak ditemukan pada hari Sabtu (31/3/2018) pukul. 04.00 WITA disekitar Jetty 2 hingga Dumping Area.
“Kami langsung mengambil tindakan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengisolasi tumpahan minyak tersebut agar tumpahannya tidak meluas,” tegas Sanggam.
Sementara itu, asal usul tumpahan minyak yang terbakar di laut masih dicari penyebabnya dan tim KSOP Balikpapan beserta instansi terkait masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya tumpahan minyak tersebut.
“Kejadiannya berada di kolam pelabuhan, ada tumpahan minyak berupa solar yang mengakibatkan minyak menyebar sekitar 300 meter radius dari pelabuhan,” jelas Sanggam.
Lebih lanjut, Sanggam mengatakan bahwa 5 (lima) unit kapal pandu dari PT. Pelindo IV sedang melakukan pemutusan jalur solar yang tumpah di laut dengan cara berputar putar di radius 200 meter.
“Hingga saat ini kami mengerahkan kapal patroli KPLP untuk melakukan penyisiran dan pengisolasian tumpahan minyak yang terjadi dan menjaga wilayah yang terkena tumpahan minyak agar tidak ada kapal niaga atau kapal nelayan yang mendekat,” tutup Sanggam.
Adapun KSOP Balikpapan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan PT. Pertamina dan PT. Pelindo IV dan instansi terkait lainnya agar tumpahan minyak dapat segera tertangani dan tidak meluas.