DEPOK (Independensi.com) – Meluapnya Sungai Ciliwung akibat wilayah Bogor, Jawa Barat diguyur hujan besar sejak Sabtu (7/4-2018) pagi hingga malam, sedikitnya 60 ribu pelanggan tidak mendapat pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Asasta Kota Depok. Dampaknya, para konsumen terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan mandi, cuci dan memasak.
Meluapnya Sungai Ciliwung yang membawa material lumpur, menutupi bak pompa air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Sehingga, distribusi air bersih ke pelanggan terpaksa dihentikan.
Manajer Pemasaran PDAM Tirta Asasta Depok, Imas Dyah Pitaloka kepada Independensi.com, Minggu (8/4/2018) pagi, tingginya kekeruhan air baku yang mencapai 3.000 nephelometric turbidity unit (NTU). Sementara air baku yang bisa diproduksi, maksimal 600 sampai 1.000 NTU.
“Tingginya kekeruhan air baku itu, akibatnya IPA Legong tidak mendistribusikan air bersih ke pelanggan sejak Minggu (8/4-2018) dini hari. Saat ini, petugas sedang membersihkan endapan lumpur dan normalnya kembali pengaliran air bersih belum bisa dipastikan,” jelas Imas.
Tidak beroperasinya IPA Legong, sebanyak 45 ribu pelanggan air PDAM Tirta Asasta Kota Depok, yakni di wilayah Kecamatan Sukamajaya, Cilodong, Tapos dan Kecamatan Cimanggis tidak mendapat distribusi air bersih.
Dikatakan, gangguan yang sama juga terjadi pada IPA Citayam, sehingga sedikitnya 15 ribu pelanggan di Kecamatan Pancoran Mas, Beji, Cipayung dan Kecamatan Sawangan, tidak mendapat pasokan air bersih.
“Sambil menunggu IPA Legong dan Citayam dapat berproduksi kembali, PDAM Tirta Asasta akan mensuplai air ke pelanggan melalui tiga mobil tanki. Tidak semua pelanggan mendapat pasokan air, karena keterbatasan armada,” ujar Imas. (Robino Hutapea)