DEPOK (Independensi.com) – PDAM Tirta Asasta Kota Depok merencanakan pembangunan bendungan atau kolam air baku yang cukup luas sebagai tempat menampung air baku dan mengendapkan lumpur.
Pasalnya, begitu sering gangguan distribusi air ke pelanggan akibat banjir besar di Sungai Ciliwung,
Jika kondisi sekarang dimana bak pompa air baku di bibir Sungai Ciliwung di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, tetap dipertahankan, maka setiap ada hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dihulu sungai dengan banjir dan luapan yang tinggi.
Dengan demikian, masalah gangguan distribusi air bersih ke pelanggan akan tetap terulang.
Demikian penjelasan Direktur Utama PDAM Tirta Asasta Kota Depok, Ee Sulaeiman kepada Independensi.com, Kamis (26/4/2018). “Kendala dalam membangun kolam air baku ini adalah lahan yang kurang luas dan membutuhkan investasi yang sangat besar,” ujar Sulaeman.
Diakui, posisi ‘intake’ milik PDAM berada di pinggir sungai, akibatnya adalah ‘intake’ PDAM rawan terkena banjir atau meluapnya air sungai yang membawa material lumpur serta sampah. “Kondisi tersebut memang menjadi masalah sebagian besar PDAM yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Meski demikian, PDAM Tirta Asasta telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir masalah tersebut, yaitu dengan memasang dua ‘screen’ penyaring untuk menghalau sampah.
“Meski begitu, kelemahan ‘screen’ tersebut adalah tidak dapat menghalau lumpur, sehingga masih perlu waktu untuk mengolah air yang akan didistribusikan kepada pelanggan,” ucapnya.
Menurut Sulaeman, untuk memproduksi air bersih tingkat kekeruhan maksimal antara 600-1.000 Nephelometric Turbidity Unit (NTU), jika lebih dari itu air tidak dapat diproduksi. Ia menambahkan setiap ada penghentian aliran air, PDAM akan menyiapkan sekitar tiga mobil tangki air untuk memasok air ke wilayah pelanggan.
“Solusi ke depan adalah memindahkan intake PDAM Tirta Asasta, membuat bendungan dan kolam atau danau air baku. Namun langkah tersebut terkendala biaya untuk pembebasan tanah yang luas,” katanya.
Seperti diketahui, meluapnya Sungai Ciliwung akibat wilayah Bogor, Jawa Barat diguyur hujan besar belum lama ini, sedikitnya 60 ribu pelanggan tidak mendapat pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Asasta Kota Depok. Dampaknya, para konsumen terpaksa membeli air isi ulang untuk kebutuhan mandi, cuci dan memasak.
Meluapnya Sungai Ciliwung yang membawa material lumpur, menutupi bak pompa air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Sehingga, distribusi air bersih ke pelanggan terpaksa dihentikan. (Robino Hutapea)