JATINANGOR (IndependensI.com) – Universitas Padjadjaran menjadi tuan rumah penyelenggaraan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan RI Prof. Mohamad Nasir bertindak menjadi Pembina Upacara peringatan Hardiknas 2018 yang digelar di kampus Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (2/05).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nasir mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama upacara peringatan Hardiknas dilaksanakan di Jawa Barat, khususnya Bandung. “Mudah-mudahan ini adalah merajut kebersamaan, antara kementerian dengan pendidikan tinggi, baik dengan perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri yang berada di wilayah Jawa Barat,” harapnya.
Peringatan Hardiknas tahun ini mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan” dengan sub tema “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia”.
Sebagai kontribusi nyata pada momen Hardiknas tahun ini, Kemenristekdikti juga mendorong program nasional dalam meningkatkan kualitas Sungai Citarum, dengan menyelenggarakan Sarasehan bertajuk “Sumbangsih Pendidikan Tinggi untuk Wujudkan Citarum Harum”. Acara ini akan diselenggarakan di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35, Kamis (3/05).
Prof. Nasir mengungkapkan bahwa Sungai Citarum merupakan salah satu sumber kehidupan bagi rakyat Jawa Barat dan DKI Jakarta. Menjadi catatan penting ketika Sungai Citarum tercatat sebagai sungai terkotor di dunia.
“Saya mengajak bersama perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta, mari kita bersama-sama membangun sungai Citarum menjadi sungai Citarum yang bersih di dunia,” ujar Prof. Nasir.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Nasir juga mengungkapkan mengenai pentingnya peranan teknologi dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Di era Revolusi Industri 4.0, pendidikan tinggi di Indonesia harus mencoba melakukan berbagai perubahan yang sangat mendasar. Peningkatan mutu perguruan tinggi di Indonesia ini dilakukan mulai dari proses pembelajaran yang baik, penelitian, inovasi, dan publikasi ilmiah yang dihasilkan oleh satu perguruan tinggi.
Prof. Nasir menyebutkan bahwa tahun ini Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi masih 31,5%, jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga, Malaysia (35%), Thailand (51%) dan Singapura (81%). Salah satu kebijakan dari Kemenristekdikti untuk meningkatkan APK adalah melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Dengan pendidikan dalam jaringan, penyebaran pendidikan Indonesia diharapkan dapat semakin meningkat untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Kalau kita melakukan proses pembelajaran dengan yang selama ini kita lakukan dengan konvensional, artinya dengan face to face, dengan tatap muka, setiap tahun peningkatan APK kita hanya 0,5%,”kata Prof. Nasir.
Melihat perubahan dunia yang sangat cepat, Kemenristekdikti pun mendorong seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan pembelajaran jarak jauh, sehingga mampu memberikan pembelajaran kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Teknologi informasi yang berkembang pesat, maka kita harus mengantisipasinya dengan lebih cepat lagi,” kata Prof. Nasir.
I like this internet site because so much useful stuff on here : D.