Lagu anyar dari Didi Kempot yang diberi judul 'Sungkem' mengungkap keinginannya sowan ziarah ke Makam Proklamator Bung Karno di Blitar. (Ist)

Abidin Fikri Ungkap Makna Lagu ‘Sungkem’ Didi Kempot

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Wafatnya penyanyi Campursari Didi Kempot telah meninggalkan tak terhitung kenangan bagi seluruh penggemarnya.

Kenangan yang tergambar dalam lagu-lagu karya almarhum yang juga tak terbilang jumlahnya.

Salah satu lagu karya Didi Kempot yang kini banyak dibahas di media sosial adalah “Sungkem”.

Politikus PDI Perjuangan Abidin Fikri, dalam akun Facebooknya, mengungkapkan hal menarik tentang lagu ini.

“Lagu anyar dari Didi Kempot yang diberi judul ‘Sungkem’ mengungkap keinginannya sowan ziarah ke Makam Proklamator Bung Karno di Blitar,” ujar Abidin, sebagai caption dalam video lagu Sungkem yang dia unggah di Facebooknya.

Abidin pun mengungkapkan, bahwa terjemahan dalam video yang dia unggah itu dibuat oleh Zuhairi Misrawi alias Gus Mis, tokoh Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).

“Subtitle plus terjemahan dari KH. Zuhairi Misrawi (Gus Mis),” ujarnya.

Berikut lirik lagu Sungkem:

Saben aku mlaku liwat trotoar
Trus kelingan nalika lunga neng Blitar
Hawa adhem kabute Gunung Kelud
Aku kadhemen turu ijen tanpa slimut

Swara adan subuh nangekke impiku
Pitik lanang celuk-celuk nggugah aku
Grangah-grangah tanganku ngelus dhadhaku
Alhamdulillah isih ana ambeganku

Utang kopi aku wis ra dipercaya
Apa amaneh utang sega
Niyatingsun sowan makam Bung Karno
Proklamator satriya negara

Tak etutke lakune srengenge ndhadhung
Nuruti karepe dhengkul
Sing tak suwun wis aku aja disusul
Anakmu yen durung makmur

Intinya, lagu ini menceritakan ziarah Didi Kempot ke makam Bung Karno di Blitar. Lirik lagu nya menggambarkan betapa Didi rela mengorbankan segalanya demi bisa ziarah ke makam Bung Karno.

Meski uangnya habis hingga tak dipercaya ketika ‘ngutang’ kopi. Demikian tergambar dalam lirik lagu tersebut.

Maka, lagu ini bisa dikatakan mengungkap sisi lain seorang Didi Kempot. Bahwa, ternyata dia juga seorang pengagum Bung Karno.