SEMARANG (Independensi.com) – Pemerintah Amerika Serikat siap membantu Indonesia dalam mengungkap terorisme, termasuk memburu pelaku dan otak dibalik aksi-aksi rentetan teror di sejumlah wilayah Indonesia sejak pekan lalu.
Hal ini disampaikan Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Erin Elizabeth McKee, usai menghadiri proses serah terima Helikopter Apache AH-64E di Lapangan Udara TNI Angkatan Darat Ahmad Yani Semarang, Rabu (16/5/2018) siang.
“Amerika Serikat ikut prihatin, berduka cita dan sangat mengecam aksi teror bom di Surabaya karena telah mengoyak perdamaian di Indonesia. Untuk itu, kami siap membantu penuh kepada Indonesia untuk mengungkap jaringan terorisme dengan mengungkap pelaku dan otak di balik aksi teror tersebut,” kata McKee.
McKee menyatakan pemerintah AS dan Indonesia telah lama menjalin hubungan kerja sama dalam pemberantasan teroris. Sehingga, lanjutnya, sudah wajar bila Amerika memberi bantuan penuh kepada Indonesia untuk memburu jaringan terorisme.
“Khusus untuk [teror] yang di Surabaya, Amerika membantu yang berkait dengan penuntutan, investigasi dan terkait dengan pengungkapan jaringan teroris. Tidak hanya CIA, apa yang dibutuhkan Indonesia, pihak Amerika siap membantu,” kata McKee.
Sebagai bentuk dukungan dan kepercayaan kepada Indonesia, McKee menyatakan Amerika saat ini tidak mengeluarkan ‘Travel Warning’ atau larangan berkunjung bagi warganya ke Indonesia terkait rentetan teror yang tengah terjadi.
Bahkan, sambungnya, kantor Konsulat Jenderal di Surabaya dan Kedutaan Besar AS Jakarta sampai saat ini tetap diminta buka seperti biasa untuk melayani masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu secara tegas menyatakan musuh bangsa dan negara Indonesia saat ini adalah kelompok teroris.
“Kita ini Indonesia tidak punya musuh. Musuh kita saat ini yaitu teroris, sudah itu saja,” ujar Ryamizard.
Rentetan aksi teror terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak pekan lalu. Bermula dari kerusuhan ratusan napi teroris di Rutan Mako Brimob pada Selasa (8/5/2018) malam sampai Kamis (11/5/2018), teror berlanjut di Surabaya lewat pengeboman di tiga gereja terpisah dan Mapolrestabes Surabaya.
Terkini, pada Rabu (16/5/2018) teror terduga teroris terjadi di Mapolda Riau. Semua teror itu disebutkan terkait kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.