JAKARTA (Independensi.com) – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dilaporkan telah menangkap Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur Abu Umar alias AU di Singosari, Kabupaten Malang.
Hal itu dikonfirmasi Kapolri Jenderal Tito Karnavian ketika menjadi pembicara di Indonesia Lawyers Club (ILC) di salah satu televisi swasta, Selasa (15/5/2018) malam.
“Ketua JAD Jatim sudah kami tangkap di Malang, saya sudah dapat informasinya. Nama inisialnya AU,” ujar Tito tadi malam.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Frans Barung Mangera menambahkan AU adalah Abu Umar alias Samsul Arif (37).
Ia ditangkap bersama istrinya Wahyu Mega Wijayanti (40) di sebuah rumah kontrakan di Singosari, Malang.
“Saat ini kedua terduga teroris masih diamankan oleh tim Densus 88,” katanya.
Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Mahfud Arifin sebelumnya menyatakan polisi sedang mengejar seseorang bernama Abu Bakar. Dia adalah bagi Dita Oepriarto, terduga pelaku bom gereja Surabaya.
“(Ustaz Abu Bakar) gurunya Dita itu, tapi masih dalam pengejaran di lapangan. Ada dua dalam pengejaran teman-teman di lapangan,” kata Machfud di Mapolda Jawa Timur, Selasa (15/5/2018).
Machfud enggan merinci lebih lanjut identitas, peran maupun keberadaan Abu Bakar karena masih dalam proses penyelidikan. Namun, dia mengatakan Dita dan terduga pelaku bom di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, Anton Ferdiantono saling berkaitan. Dia berharap kepolisian bisa segera menangkap Abu Bakar.
Frans menambahkan selain menangkap Abu Umar dan istrinya, Densus juga menangkap total 14 terduga teroris hidup-hidup dan menembak mati 3 terduga teroris yang melawan petugas.
Penangkapan keempat belas terduga teroris dilakukan sejak Senin dan Selasa kemarin. Pada Senin (14/5/2018) Densus 88 menangkap Rizki Ardian Sulanjana di Graha Pena, Abdullah Mashuri, Miftahul Munif di jembatan Suramadu, Boy Arfianzah di Lebak Rejo.
Kemudian ada Agus Satrio Widodo, Damayanti (istri Agus Widodo) dan Bety Rinawati Brojo yang ditangkap di rumah kontrakan bersama Ilham Fauzan yang tewas ditembak.
Pada Selasa (15/5/2018) Densus 88 Antiteror menangkap Abdul Kahfi di Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Kemudian Kristianto alias mas Abi di Malang, Abu Umar beserta Wahyu Mega Wijayanti (istri), Syaqif Constantin Arsalan di Pasuruan, Emil Lestari (istri Ilham Fauzan) di Dukuh Pakis Surabaya dan Suyanti (istri Desi Sulistiantono) di Tandes.
Sementara itu tiga terduga teroris yang tewas adalah Ilham Fauzan, Budi Satrio, dan Dedi Sulistiantono alias Teguh yang ditembak saat penggerebekan tadi malam di Tandes.
Selain itu, Densus 88 memeriksa tiga orang saksi terkait penggerebekan Dedi alias Teguh di Jalan Sikatan, Manukan Kulon, Tandes tadi malam.
Penindakan itu bagian dari rentetan bom yang mengguncang Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Dimulai pada Minggu (13/5/2018), bom bunuh diri meluluhkan lantakan tiga gereja di Surabaya.
Malam harinya, bom meledak di salah satu kamar di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Diduga kuat bom meledak tak sengaja saat hendak dirakit oleh pelaku.
Teror bom berlanjut pada Senin (14/5/2018). Markas Polrestabes Surabaya jadi sasaran bom bunuh diri.