Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto saat memberikan keterangan. (ist)

Pelajar  yang Tewas Ternyata Pelaku Curas

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Pelajar yang tewas bernama Aric Saifulloh,  ternyata bukan diserang oleh kelompok orang tak dikenal. Ia ternyata tewas disabet celurit oleh korban yang berani melawannya. Sebelumnya diberitakan Aric korban penganiyaan.

Dalam keterangannya, Jumat (25/5/2018),  Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto menjelaskan kejadian bermula saat  pria MIB dan satu rekanya,  nongkrong  di jembatan Sumarecon Bekasi Utara, Rabu (23/5/2018) dini hari.

Kerika itu, datang  Aric dan rekannya bernama Indra Yulianto. Keduanya kemudian turun dari sepeda motor  sambil membawa senjata tajam jenis celurit.

Kemudian, Aric dan Indara  langsung menodongkan celurit kepada MIB. Keduanya  minta handphone korban curas tersebut. Ternyata, korban enggan memberikan handphonnya,  mengakibatkan Aric yang geram langsung menyabetkan celuritnya hingga mengenai lengan kanan MIB. Meski kena sabetan celurit, korban MIB tetap melakukan perlawanan.

Kemudian keempatnya terlibat perkelahian. Saat perkelahian itu, MIB berhasil menguasi senjata tajam jenis celurit milik Aric. Korban MIB membela diri kemudian menyabetkan celurit kepada dua pelaku curas yaitu Aric dan Indra.

Saat itu  Aric luka sabetan di leher dada, sementara Iindara  mendapat luka dibagian kepala. Aric dan Indra  kalah kemudian melarikan diri.  Keduanya pergi ke rumah sakit Anna yang berjarak 1 kilometer dari tempat keadian karena mengalami luka.

Sementara MIB dan rekanya  pergi ke Mapolrestro Bekasi Kota untuk melaporkan kejadian curas yang dialaminya. MIB dan rekanya datang ke Polres untuk laporan. Mereka jelaskan kena senjata tajam  Aric dan temannya yang minta handphone  tapi korban MIB melawan. Pelaku kena luka sabe,  terus kabur.

Saat MIB dan rekanya laporan ke Polres Bekasi Kota, pihak rumah sakit Anna menghubungi Polsek Bekasi Utara menginformasikan ada dua remaja bernama Aric dan Indra yang menjadi korban kekerasan.

Anggota kepolisian   kemudian mendatangi  RS Anna. Ternyata Aric tewas,  sementara Indra selamat. Indra kemudian dimintai keterangan oleh petugas  Polsek Bekasi Utara.

Indra mengatakan ia diserang  enam orang dengan menggunakan tiga sepeda motor. Saat itu Indra menjelaskan ia  baru pulang dari rumah kakeknya di Kayuringin, Bekasi Selatan. Ketika melintasi Jalan Raya Perjuangan tepatnya didepan Universitas Bhayangkhara, keduanya dianiaya  enam orang yang menggunakan tiga sepeda motor.

Keterangan Iindra  ini  tenyata bohong, dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Indra merupakan pemain curas yang telah bebas pada Maret 2018 kemarin dan kembali melakukan perbuatannya. Hingga kini kepolisian belum bisa menetapkan siapa tersangka yang membuat Aric tewas, dan polisi masih melakukan penyelidikan.

“Dari keterangan MIB,  dia membela diri. Kita  masih melakukan penyelidikan dulu untuk memanggil ahli, tapi tiga orang statusnya sekarang masih saksi, belum ada tersangka,” jelas kapolres.