JAKARTA (IndependensI.com) – PT Jasa Marga (persero) menghentikan proyek konstruksi yang saat ini tengah berlangsung di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada H-10 Lebaran.
Penghentian proyek itu guna memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada pengguna jalan saat mudik.
“Penghentian sementara proyek itu dimulai pada H-10 hingga H+10 Lebaran,” ujar Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Irwansyah di Bekasi, Senin (4/6/2018).
MenurutNya, penghentian selama 20 hari tiga proyek besar itu bertujuan agar dapat memperlancar arus kendaraan. Tiga proyek besar yang dikerjakan di ruas Tol Jakarta-Cikampek itu di antaranya, pembangunan Light Rail Transit (LRT), Jabodebek (Jakarta Bogor Depok Bekasi), pembanguan Keret Cepat Jakarta-Bandung serta pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Jakarta Eleveted).
Irwansyah mengatakan, dengan dihentikan tiga proyek ini, ruas Jakarta-Cikampek akan semakin lebar. Sebab, awalnya hanya digunakan empat lajur. Namun, saat dihentikan sementara proyek itu, lajur akan bertambah menjadi lima lajur atau enam lajur yakni bahu jalan.
Selain itu, kata dia, pihaknya akan melarang armada truk besar melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek sejak H-10 hingga H+10. “Kecuali truk pengangkut BBM (bahan bakar minyak) serta truk pengangkut sembako diperbolehkan melintas di tol selama Lebaran,” katanya.
Dengan penghentian itu, lanjut dia, pihaknya berharap potensi kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek semakin berkurang karena adanya penambahan lajur di tol tersebut. Saat ini, kemacetan yang terjadi di tol Jakarta—Cikampek semakin parah akibat adanya proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.
Kondisi itu diprediksi akan semakin bertambah parah dengan adanya proyek pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang dilakukan pihak Jasa Marga. “Tahun lalu sudah padat karena ada LRT, sekarang ini kemacetan bisa lebih parah dari musim mudik tahun lalu,” ungkapnya.
Saat ini Jasa Marga tengah membangun tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang akan dibangun di atas jalan tol eksisting. Bahkan konstruksi di tengah jalan tol sudah berdiri, penambahan dua lajur di kiri dan kanan jalan untuk mempertahankan kapasitas jalan tol selama masa konstruksi proyek tersebut.
Saat ini, pelebaran dua lajur di kiri dan kanan jalan tol telah selesai di KM 62 hingga KM 67. Dengan demikian, para pemudik dapat menikmati tambahan lajur sepanjang 5 kilometer saat arus mudik nanti. “Kami berharap musim mudik nanti, kemacetan tidak begitu parah,” jelasnya.
Irwan menambahkan, gerbang tol Cikarang Utama akan difungsikan sebanyak 20 gardu masuk (entrance). Sedangkan, pada arus balik Lebaran akan dibuka 30 gardu keluar (exit) di Gerbang Tol Cikarang Utama. Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi kepadatan antrean lalu lintas di gerbang tol.
Selain itu, pihaknya, juga akan melakukan rekayasa lalu lintas, berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri, untuk mengurai arus lalu lintas apabila terjadi penumpukan volume kendaraan di rest area dan gardu tol.(BM/ist)