Mentan Amran Sulaiman. (Ist)

Mentan Optimistis Stok Pangan Siap Hadapi Lebaran

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan stok pangan siap untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Tanah Air menghadapi Lebaran 2018.

“Kami memantau stok seluruh Indonesia, stok siap di mana-mana di seluruh Nusantara,” kata Amran Sulaiman setelah memberikan pengarahan dalam rangka Rapat Koordinasi Gabungan Serap Gabah Petani, Optimalisasi Alsintan, dan Luas Tambah Tanam Tahun 2018 di Kementan, Jakarta, Selasa (5/6).

Menurut Amran, pemantauan stok terhadap beras dan beragam komoditas pangan lainnya merupakan tujuan pertama dari digelarnya rapat koordinasi gabungan tersebut.

Mentan juga mengemukakan bahwa pihaknya meyakini stok beras juga bisa ditambah sekitar 1,5 juta ton dari stok beras yang ada saat ini.

Amran juga menuturkan bahwa berbagai pihak terkait juga terus berkoordinasi baik untuk menambah stok, memperluas area tanam lahan pertanian, serta meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan, ketersediaan atau stok pangan selama Ramadhan hingga Idul Fitri akan ditingkatkan hingga 20 persen dari hari-hari biasa.

Di sela pelantikan pejabat eselon II lingkup Kementerian Pertanian di Gedung Kementerian Pertanian Jakarta, Selasa (15/5), Mentan menyatakan, hal itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan saat hari-hari besar agama.

“Ayam, telur, kami dengar ada kenaikan (harga) sedikit, kami langsung undang mitra produsen, tak ada alasan ini naik karena kita sudah over supply. Cabai, bawang, daging, telur, minyak goreng, tak ada alasan naik karena stok kita siapkan 20 persen (lebih) dari kebutuhan hari biasa,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional pada Mei 2018 sebesar 101,99 atau naik 0,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 101,61.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS Jakarta, Senin (4/6), memaparkan meskipun kenaikan NTP terhadap April 2018 terbilang tipis, namun kenaikan NTP ini terjadi di seluruh subsektor pertanian, yakni tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan dan perikanan.

Kecuk menjelaskan kenaikan NTP pada Mei 2018 dikarenakan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,61 persen, lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,24 persen.

One comment

Comments are closed.