Banner ajang Blibli Indonesia Open 2018 di halaman Istora Senayan, Jakarta. (Dok/Ist)

Blibli Indonesia Open: Ajang Bergengsi Jelang Asian Games 2018

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Turnamen berhadiah total US$ 1.250.000 bertajuk Blibli Indonesia Open 2018 mulai digelar. Mata para penggemar bulutangkis di Tanah Air dimanjakan dengan tampilnya pebulutangkis-pebulutangkis kelas dunia. Mereka tampil bersama di lokasi pertandingan prestisius, Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sebuah venue pertandingan bersejarah bagi perbulutangkisan Indonesia maupun mancanegara. Selain itu, total hadiah yang mendekati Rp 17 Miliar dan peningkatan penyelenggaraan turnamen pun menjadi salah satu daya tarik ajang yang sudah digelar secara kontinyu sejak 1982.

Sebagai ajang bulutangkis kelas HSBC BWF World Tour Super 1000, mewajibkan para pebulutangkis peringkat 10 besar dunia untuk bermain di Indonesia Open 2018. Situasi ini dipastikan membuat pihak sponsor yang dipegang Blibli, merupakan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, besaran hadiah uang adalah yang terbesar pada daftar turnamen yang ada di HSBC BWF World Tour 2018. Hal inilah yang menjadi concern pihak sponsor sebagai tuan rumah penyelenggara menghadirkan turnamen yang berkelas dan berkualitas. Sedangkan bagi para pebulutangkis Indonesia sendiri, adalah berupaya memberikan prestasi semaksimal mungkin di depan para pendukungnya.

Para penikmat bulutangkis Tanah Air akan disuguhkan tontonan menarik dari para pemain tangguh mancanegara seperti Liu Yuchen dari Tiongkok, pebulutangkis putri Thailand, Nitchaon Jindapol maupun pemain asal Bulgaria, Kemudian pemain asal Malaysia Goh Liu Ying, Mathias Christiansen dari Denmark dan India Kidambi Srikanth. Belum lagi kehadiran pemain andalan Tiongkok lain seperti Lin Dan dan Chen Long hingga andalan Malaysia Lee Choong Wei, menambah semarak ajang tahunan ini. Sedangkan pemain lokal sebut saja sepeti Anthony Sinisuka Ginting, Rizki Amelia Pradipta, Gergoria Mariska Tanjung, Liliyana Natsir dan Muhammad Rian Ardianto pun berupaya tampil maksimal.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon adalah wakil Merah Putih yang paling berpeluang bisa merebut gelar juara. Pasalnya, pasangan peringkat satu dunia ini berhasil memenangkan lima turnamen terakhir yang mereka ikuti, yaitu di China Open Super Series Premier 2017, Hong Kong Open Super Series 2017, Dubai Final Super Series 2017, Daihatsu Indonesia Masters 2018 serta All England 2018. Hasil ini menambah yakin para penggemarnya jika Kevin/Marcus bisa kembali tak terkalahkan di hadapan pendukungnya sendiri. Sedangkan juara bertahan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dipastikan siap tarung di turnamen ini.

Diharapkan, turnamen ini juga menjadi salah satu ajang uji coba para pebulutangkis Indonesia sebelum turun di Asian Games 2018. Kendati belum dipastikan bahwa para pemain dari Benua Asia yang turut bermain di Indonesia Open 2018 akan bermain juga di Asian GAmes, paling tidak sudah mendapat gambaran dari performa yang diberikan. Belum lagi “suasana” pertandingan yang dirasakan mirip dengan perhelatan bergengsi multi event sekelas Asian Games, diharapkan bisa menjadi pendongkrak mental tanding para pemain Indonesia.

Dukungan Sponsor

Turnamen berhadiah total US$ 1.250.000 atau sekitar Rp 17 Miliar ini, merupakan sebuah perhelatan bergengsi dan berkelas. Tidak semua negara dan pihak sponsor yang berani menggelar turnamen dengan hadiah terbesar dalam daftar HSBC BWF World Tour 2018 itu. Maklum, selain prize money yang cukup besar, pihak panitia pelaksana juga harus menyediakan hospitality untuk pemain, ofisial, persiapan lapangan, logistik, transportasi, endorsement, hingga hal-hal terkecil agar turnamen berjalan dengan sukses. Kondisi ini menuntut kesiapan sponsr dengan finansial dan kesanggupan dari sekelompok orang yang sudah terbiasa menggelar sebuah turnamen olahraga berstandar operasi tinggi.

Banyak hal yang berbeda untuk Indonesia Open kali ini. Setidaknya seperti yang diucapkan Ketua Panitia Pelaksana Achmad Budiharto beberapa waktu lalu. “Ada yang berbeda dari turnamen ini, tahun lalu kami berada di level Super Series dan tahun ini kita beruntung menjadi satu di antara tiga penyelenggara turnamen tertinggi Super 1000 bersama All England dan China Terbuka dan dengan masuknya Blibli menjadi sponsor kita juga harus berbangga Indonesia Terbuka menjadi turnamen hadiah terbesar, ” kata Achmad seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, terdapat pula perubahan sistem pertandingan yang dimulai 2018. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memutuskan untuk tidak ada babak kualifikasi sehingga setiap peserta langsung berlaga di babak 32 besar. Kondisi ini menurut Achamd, akan membuat pertandingan menjadi lebih ketat karena yang bermain adalah mereka yang masuk dalam peringkat 32 besar. Kami berharap ajang ini akan semakin eksklusif dan bergengsi,” ujar Budiharto yang juga merupakan Sekretaris Jenderal Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) ini.

Dengan menjadi sponsor utama yang dibantu Bakti Olahraga Djarum Foundation, pihak Blibli mengaku bangga bisa mendapatkan kesempatan itu yang sekaligus menegaskan konsistensi dalam mendukung salah satu olahraga terpopuler Indonesia ini. “Ini menegaskan komitmen dukungan kami mulai dari mendukung para atlet nasional, kompetisi antar perguruan tinggi, berbagai kejuaraan nasional dan internasional seperti kejuaraan dunia junior, kejuaraan junior Asia U17 dan U15 Junior, kejuaraan dunia bulutangkis di Jakarta serta kejuaraan Indonesia Masters,” kata CEO Blibli.com, Kusumo Martanto.

Kepedulian dan konsistensi dari pihak sponsor, sebenarnya menjadi bagian pula dalam pembinaan olahraga di Tanah Air. Tidak hanya kepada cabang bulutangkis, tetapi cabang-cabang lainnya yang butuh sebuah perhelatan berkelas Internasional. Kembali lagi, cabang bulutangkis sangat beruntung bisa menggelar ajang Indonesia Open sebelum Asian Games 2018. Paling tidak, para pebulutangkis Indonesia sekaligus para pemangku kepentingannya, dapat melihat perkembangan performa dan prestasi pemain-pemain mancanegara yang akan turun di Asian Games 2018. Selain itu, publik Indonesia pun bisa menakar sekaligus memberikan dorongan semangat para jagoan lokal agar bisa berprestasi maksimal di perhelatan olahraga empat tahunan negara-negara Asia itu.