Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (kiri) dan lawannya pebulu tangkis Jepang Kenta Nishimoto mengamati kok saat bertanding pada babak semifinal nomor perorangan Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018). (ANTARA/INASGOC)

Jonatan Bidik Medali Emas

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie akan menghadapi pemain peringkat enam dunia Chou Tien Chen asal Chinese Taipei untuk memperebutkan medali emas nomor perorangan putra bulutangkis Asian Games 2018, Selasa (28/8/2018). Jonatan melesat ke final setelah membungkam pemain Jepang Kenta Nishimoto dengan skor 21-15, 12-21, 21-19, Senin (27/8/2018). Sedangkan Chou Tien melangkah ke final setelah menghentikan pemain Indonesia Anthony Ginting dalam pertarungan selama 1 jam 22 menit dengan skor 16-21, 23-21, 21-17.

Jonatan, pemain berusia 20 tahun kelahiran Jakarta 15 September 1997, juga menjadi bintang di Istora Gelora Bung Karno, Senayan terutama bagi kaum hawa. Kehadiran Jojo demikian ia akrab disapa, selalu dinanti para pecinta bulu tangkis dan penonton Istora Senayan. Jojo juga selalu mengundang histeria penonton setiap mengganti baju di lapangan. “Saya tidak menduga bisa ke final,” kata Jonatan yang kini memegang peringkat 15 dunia itu, seusai pertandingan.

Lebih jauh Jojo mengatakan, dirinya tidak ada persiapan khusus dan hanya memperbaiki performa fisik menyusul sudah bermain selama ini. Dia pun berharap fisik dan mentalnya bisa bertahan serta meningkat menyusul dukungan dari para penonton. “Saya tidak ada persiapan khusus, hanya mencoba maintain performa yang ada dan mencoba tidak melakukan banyak kesalahan. Saya rasa, siapa yang paling siap itulah yang menang,” imbuh Jojo.

Sementara itu, Anthony tidak tampil dengan permainan terbaiknya, terutama di game kedua saat ia tak dapat memanfaatkan kesempatan di kedudukan match point 20-19. Pada game ketiga, Anthony yang tertinggal jauh 10-15 pun sempat mengejar menjadi 13-15. Namun pergerakannya memang tak lagi selincah sebelumnya. Chou juga memaksa Anthony untuk tidak mengeluarkan serangan-serangan yang menjadi andalannya. Chou yang tampil lebih agresif, akhirnya membobol pertahanan Anthony, satu pengembalian Anthony yang menyangkut di net membuat Chou melangkah ke final.

“Puji Tuhan saya hari ini main dengan baik, tapi sayang nggak bisa manfaatin kesempatan di game kedua. Sebenarnya di game kedua saya sudah full attack, tapi defense nya Chou sudah siap, dan saya banyak mati sendiri,” ujar Anthony. “Saya tidak ada beban, pasti namanya manusia mau berharap lebih. Mungkin ini rezeki yang Tuhan kasih untuk saya, saya bersyukur bisa menyumbang medali perunggu untuk Indonesia,” kata Anthony.

Sepanjang gelaran Asian Games 2018, Anthony tampil cukup baik. Ia mengalahkan sederet unggulan seperti Kento Momota (Jepan), Chen Long (Tiongkok) dan Srikanth Kidambi (India). Ia berharap bisa tampil konsisten ke depannya. “Semoga saya bisa konsisten di pertandingan-pertandingan selanjutnya, bisa main seperti ini terus ke depannya sudah bagus. Tapi yang pasti saya mau yang lebih lagi,” ujar Anthony.