BALI (IndependensI.com) – Fenomena tingginya angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja swasta di Bali menjadi salah satu bentuk keprihatinan Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) Bali.
Diperlukan kerjasama yang komprehensif antara stakeholder agar lebih peduli tentang bahaya penyalahgunaan narkoba demi masa depan generasi muda Bali yang bersih dari narkoba. Demikian dikemukakan oleh Ketua IFBEC Bali, Ketut Darmayasa saat IFBEC Gathering di Love Fashion Hotel, Kuta, Jumat (31/8/2018).
“IFBEC Bali berkomitmen untuk berperan serta dalam mendukung pemerintah dalam masalah penyalahgunaan bahaya narkoba yang dewasa ini sudah sangat memprihatinkan”, tutur Darmayasa.
Untuk itulah pihaknya menjalin kerjasasama dengan Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) Bali untuk memberikan diseminasi informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Kedepan, Kami ingin mencetak pekerja pariwisata yang ideal dan profesional serta bersih narkoba.
Sementara itu, Ketua DPW GANNAS Bali, Yusdiana MY mengingatkan banyaknya jenis-jenis narkoba baru yang masuk ke Indonesia seperti Cannabinoid sintesis (terdapat dalam liquid Vape), narkoba cair, bahkan jenis serbuk yang efeknya menyerupai Flakka yang mempunyai dampak mengerikan.
“Bahkan, Seseorang yang menghisap tembakau gorilla akan merasakan halusinasi seperti tertimpa seekor Gorilla. Membuat otak lemot, tidak nafsu makan, lemas dan sukanya tidur. Dalam pemakaian beberapa kali akan membuat ketergantungan/sakaw bagi sang penggunanyadan tentunya akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja,” terang Yusdiana.
Pihaknya juga menyambut baik kepedulian IFBEC Bali dalam berperan serta menjaga anggotanya agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba. (Hidayat)