bangunan rusak
Ilustrasi bangunan rusak. (foto istimewa)

Tim Gabungan Nyatakan Lebih dari 5.000 Bangunan Rusak di Sulteng

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Gabungan Tim LAPAN, ITB, dan AIT Thailand berhasil menghitung lebih dari 5.000 bangunan rusak akibat gempa yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Tim baru menghitung sebagian wilayah yang terpotret citra satelit. Data satelit yang digunakan adalah Satelit Pleiades tanggal 6 Juli 2018 (sebelum gempa) yang diterima oleh Stasiun Bumi LAPAN di Parepare dan tanggal 30 September 2018 (setelah gempa) yang diterima oleh Internasional Disaster Charter.

Metode yang digunakan adalah interpretasi visual dengan membandingkan data citra satelit sebelum dan sesudah gempa.

“Hasil perhitungan menunjukkan adanya 418 rusak di Kabupaten Donggala, dan 2.403 di Palu. Sedang yang kemungkinan rusak adalah 315 di Donggala dan 2.010 di Palu,” kata Kabag Humas LAPAN Jasyanto dalam keterangan persnya, Rabu (3/10/2018).

Menurutnya, data kerusakan kemungkinan lebih banyak lagi karena belum seluruh wilayah dampak gempa terpotret dari citra satelit. Dari total 5.146 bangunan rusak yg terdata, 1.045 bangunan terdapat di Perumnas Balaroa yang amblas dengan luasan sekitar 47.8 hektare.

“Tim gabungan ini masih terus bekerja dengan data-data satelit lainnya dan terus berkomunikasi dengan komunitas international disaster charter,” katanya. (budi/ist)