Oleh : Benedictus Sigit Wibowo
Semua manusia sesungguhnya adalah pribumi karena umat manusia tinggal di bumi yang sama. Pada awal kehidupan di bumi, semua manusia terbentuk dari unsur unsur di alam semesta yang sama yakni dari cahaya kehidupan (Aditi), udara, angin, debu tanah dan air. Jadi manusia adalah Aditi (spirit) yang menempati wadah (das). Cahaya kehidupan dari matahari dan tanah ada di bumi. Cahaya kehidupan inilah yang merupakan manifestasi Tuhan alam semesta.
Dalam Buku Sejarah Perjalanan Orang Jawa, manusia-manusia awal yang terbentuk di alam semesta terdiri dari empat jenis yakni Chandra Manu atau Manusia Chandra atau Kanzu Manu dengan ciri bermata sipit berkulit kuning ke arah putih. Kalau sekarang disebut Ras Mongoloid. Ras Mongoloid itu antara lain China, Korea, Jepang, Mongol dan lain-lain. Mereka umumnya menganggap bulan sebagai leluhurnya karena pada saat lahir dari rahim bumi mereka pertama kali melihat bulan.
Kemudian jenis atau spesies yang kedua adalah Re atau Ra atau Surya Manu atau Manusia Surya. Manusia-manusia jenis ini adalah bermata lebar dan berkulit putih kemerah-merahan. Kalau sekarang disebut Ras Kaukasoid. Orang-orang Re Manu ini seperti Mesir, Israel, Yunani, Romawi, Persia dan lain-lain. Orang-orang jenis ini memuja matahari atau Re atau Ra.
Kemudian jenis ketiga adalah Kat Manu. Manusia ini berkulit kuning dan bermata sedang. Jenis manusia ini paling sedikit populasinya. Ini manusia yang paling sulit beradaptasi dengan kehidupan di bumi. Sehingga kemampuan untuk bertahan dalam proses seleksi alam yang paling lemah
Jenis keempat atau terakhir adalah Gog Manu atau Manusia-manusia Gog. Mereka berciri berkulit hitam dan berambut agak keriting serta matanya belok atau lebar. Jenis manusia ini yang paling tangguh dalam menghadapi kerasnya alam. Hal ini disebabkan mereka memiliki fisik yang kuat. Orang-orang ini memuja Bumi sebagai leluhurnya.
Jadi semua jenis manusia ini adalah pribumi karena hidup di bumi yang sama. Mereka semua juga berasal dari asal usul yang sama yakni cahaya kehidupan (Aditi) yang menempati Das sehingga terbentuk manusia mulai dari bentuk terkecil yakni satu sel. Lalu manusia-manusia satu sel ini mengalami proses evolusi dan seleksi alam. Artinya ada yang hidup, ada yang mati. Hal itu berlangsung hingga sampai saat ini. Mereka ada yang mengalami percampuran ras dan ada yang tidak mengalami percampuran. Manusia-manusia ini sejak awal memang sudah berbeda ciri fisiknya karena komposisi unsur-unsur di alam semesta yang membentuknya tidaklah sama persis.
Pribumi Nusantara
Jika harus dipaksakan siapa yang menjadi pribumi Nusantara ? Jawabannya adalah orang-orang Gog Manu atau orang-orang Papua saat ini. Semua manusia yang tinggal di belahan bumi selatan Katulistiwa yang paling tua adalah orang-orang berkulit hitam dan berambut agak keriting. Orang-orang Papua dan sejenisnya adalah yang berhak mengatakan diri mereka pribumi di Nusantara atau Indonesia. Orang-orang Jawa pada awalnya dihuni oleh orang-orang Gog Manu, sebelum mereka didesak atau dipinggirkan oleh orang-orang Chandra Manu yang datang dari China, Indochina dan India. Lalu datang orang-orang Re Manu dari India yang mendesak orang-orang Chanda Manu tersebut.
Di India merupakan pertemuan tiga jenis manusia yakni Dravida (Gog Manu), Chandra Manu dan Arya (Re Manu).
Leluhur orang Jawa saat ini sudah campuran terutama adalah Gog Manu, Chandra Manu dan Re Manu. Demikian juga Nusantara atau sekarang Indonesia itu adalah campuran berbagai jenis manusia ini.
Orang yang terlalu mabuk agama menganggap semua manusia adalah keturunan Adam dan Hawa. Padahal Adam dan Hawa itu hanya salah dua, orang yang ada di dunia. Jika jejak keturunan mereka saat ini masih ada yakni Israel, Persia, Mesir dan lain-lain. Maka Adam dan Hawa ini termasuk jenis Re Manu. Kenapa ? Dilihat dari para keturunan yang mengklaimnya dengan melihat ciri-ciri fisiknya dan sejarah peradabannya. Jika kemudian orang-orang Nusantara mengklaim semua manusia adalah keturunan Adam dan Hawa berarti mereka menggunanakan perspektif atau sudut pandang Re Manu.
Arab Bukan Pribumi
Orang-orang keturunan Arab seperti Anies Baswedan bukan orang pribumi di Nusantara. Karena orang-orang Arab mayoritas keturunan Qurays atau Bani Qurays. Orang-orang Qurays adalah keturunan Aswatama atau orang-orang Kurawa. Aswatama terusir dari India oleh Kanha atau Kresna setelah melakukan pembunuhan pada keluarga Pandawa pada saat mereka tidur ketika perang saudara Bharatayudha memasuki saat saat akhir. Aswatama merupakan anak Durna yang beraliran Syiwa. Maka tak heran Arab di zaman kuno menyembah Dewa Bulan. Karena Aswatama adalah keturunan Chandra Manu dari India. Itulah untuk menjelaskan kenapa Durna yang di Kitab Mahabharata adalah seorang brahmana yang bijaksana tetapi ketika di Jawa mengalami penggambaran yang berbeda. Karena Durna ikut dipersalahkan atas kelakuan Aswatama dan para keturunannya di Nusantara.
Orang-orang Qurays ini merupakan keturunan Kurawa sehingga tak mengherankan memiliki sikap serakah dan ingin menang sendiri. Anies Baswedan adalah garis keturunan ini. Dengan cara pandang seperti inilah kita bisa memahami pernyataan Anies Baswedan dan sikap-sikap yang ditunjukkan para pengikutnya. “Saatnya Jakarta dipimpin oleh orang pribumi”.
Sumber bacaan
1. Buku Sejarah Perjalanan Orang Jawa : Alam Semesta Bukan Ciptaan Tuhan
2. Kitab Ramayana
3. Kitab Mahabharata
4. Analisis dengan menggunakan Metode Hermeneutika
Catatan tentang Penulis:
Benedictus Sigit Wibowo adalah wartawan dan juga penulis buku-buku sejarah seperti Keruntuhan Majapahit, Majapahit Puncak Peradaban Nusantara dan Sejarah Perjalanan Orang Jawa (230 SM-1292M).