SUMATERA UTARA (IndependensI.com) – Gunung Toba merupakan gunung api raksasa aktif (super volcano) yang diperkirakan meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalu. Letusan Gunung Toba diduga jauh lebih dahsyat dibanding letusan Gunung Tambora atau Gunung Krakatau yang pernah tercatat dalam sejarah peradaban manusia. Salah satu jejak letusan gunung Toba yang kini menjadi anugerah alam adalah tanah subur kaya humus yang tersebar di kabupaten sekitar Danau Toba. Salah satunya di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang berpotensi besar menjadi lumbung baru pangan nasional termasuk bawang putih.
Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, saat menerima kunjungan Tim Kementerian Pertanian di Dolok Sanggul (Rabu 24/10), mengungkapkan kesiapan daerahnya bangkit menjadi lumbung baru pangan nasional. Tim Kementan terdiri dari Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementan, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dan beberapa staf. Turut serta dalam rombongan beberapa importir bawang putih yang terkena wajib tanam.
“Kami punya lahan yang sangat subur seluas 70 ribu hektar lebih. Untuk bawang putih saja kami siapkan 5.000 hektar. Silakan investor dan APBN masuk kesini. Kami siap memfasilitasi”, ujar Dosmar semangat. “Sistem pengendalian internal di kami sudah terbukti dan teruji. Kalau ada yang main-main dengan uang negara atau amanat investor, kami akan sikat. Jangan ragu kembangkan pertanian disini”, ujar Bupati yang dikenal aktif dan enerjik ini.
Saat melakukan inspeksi lahan ujicoba bawang putih bersama Tim Kementerian Pertanian di Desa Hutagurgur Dolok Sanggul, Bupati Dosmar meminta agar pertanaman bawang putih di lokasi demplot dirawat intensif. “Petani saya minta lebih serius dan intensif merawat bawang putih. Percuma kalau lahannya bagus, benih sesuai, pupuk dan air mencukupi tapi petaninya malas-malasan,” tegas Dosmar mengingatkan.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengakui potensi besar lahan pertanian di Humbahas. Jenis tanahnya diperkirakan histosol dengan lapisan humus yang tebal dan kaya bahan organik. Ketinggiannya diatas 1.400 mdpl, iklim mendukung, air melimpah.
“Jadi sangat tepat kalau Kementerian Pertanian mendorong pengembangan komoditas pertanian khususnya bawang putih di Humbahas”, ujar Prihasto.
Menurut Prihasto, tahap awal pihaknya mengalokasikan 50 hektar untuk perluasan tanam bawang putih melalui APBN tahun 2018. Tahun depan ditingkatkan volumenya 3 kali lipat menjadi 150 hektar. Belum termasuk alokasi untuk bawang merah dan cabai merah besar.
“Dari satu importir yang sudah masuk, komitmen akan menanam 200 hektar. Saat ini sedang dicoba tanam benih GBL asal Taiwan seluas sekitar 2.5 hektar. Kedepan kita akan dorong importir lain masuk kesini,” akuinya.
Inspektur I Itjen Kementan, Susanto, menekankan pentingnya pengendalian internal dalam setiap pelaksanaan kegiatan Kementan. Pihaknya mengakui sistem pengendalian internal di Humbahas sudah bagus, sehingga sangat membantu meningkatkan akuntabilitas kegiatan APBN sekaligus kepercayaan investor khususnya di sektor pertanian.
“Kalau komitmen daerah bisa dijaga dan ditingkatkan, saya yakin Humbahas benar-benar bisa bangkit menjadi lumbung pangan baru,” tegas dia.
Kepala Dinas Pertanian Humbang Hasundutan, Junter Marbun, saat mendampingi kunjungan lapang menyatakan pihaknya akan mengawal intensif ujicoba penanaman bawang putih di daerahnya. Kalau hasil ujicoba tanam ini sukses, pemerintah daerah yakin petani di Humbahas akan tertarik menanam bawang putih.
“Kami siap all out mensukseskan program pemerintah membangkitkan bawang putih,” pungkas Junter.