JAKARTA (IndependensI.com) – PT PLN (Persero) mendapat pinjaman dana dari perbankan nasional melalui pinjaman sindikasi sebesar Rp 4,5 triliun. Anggaran tersebut untuk mendanai pembangunan gardu induk dan transmisi di tegional Jawa bagian tengah yang merupakan bagian dari program 35.000 MW.
Sebelumnya, pada Oktober lalu, PLN juga berhasil mendapatkan komitmen pendanaan untuk program 35.000 MW yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$ 1,62 miliar dengan 20 bank internasional.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto, mengatakan pinjaman dari perbankan nasional ini mendapatkan jaminan pemerintah sesuai kriteria dalam Perpres 4 Tahun 2016 dan PMK No. 130 Tahun 2016. Hal ini kembali menegaskan kuatnya dukungan pemerintah kepada PLN selaku pelaksana penugasan program 35GW.
“Selain cost of fund pinjaman yang kompetitif, pendanaan sindikasi ini juga meningkatkan portofolio rupiah pada pinjaman PLN serta menunjukkan dukungan perbankan nasional dalam mendanai pembangunan infrastruktur,” ujar Sarwono.
Pembangunan gardu induk dan transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah ini, meliputi pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV di daerah Jawa Tengah, sampai dengan Jawa Barat. Termasuk pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Kedung Badak-Bogor Baru di Jawa Barat.
Infrastruktur kelistrikan yang sedang dibangun ini sangat penting bagi PLN untuk evakuasi daya dari pembangkit yang berlokasi di Jawa bagian tengah dan bagian timur ke sumber beban di Jawa bagian barat dan Jakarta. Gardu induk dan transmisi ini akan mengevakuasi sumber energi murah dari pembangkit di bagian tengah dan timur, dan sekaligus meningkatkan keandalan pelayanan sistem Jawa Bali.
Sarwono menjelaskan pembangunan gardu induk dan transmisi ini akan mendukung usaha PLN dalam menyediakan listrik dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat dan kompetitif bagi industri serta bisnis. Hal ini ditujukan demi menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.
Mewakili sindikasi bank, Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto menyatakan bahwa pemberian kredit sindikasi ini merupakan salah satu komitmen bank-bank sindikasi dalam mendukung program pengembangan infrastruktur pemerintah khususnya di sektor kelistrikan untuk mensukseskan program penyediaan listrik serta rasio elektrifikasi nasional.
Pinjaman kredit sindikasi yang ditandatangani di Jakarta ini didapatkan dari sindikasi PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) yang juga bertindak selaku agen sindikasi, PT Bank Mandiri, Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI), dan PT Bank Central Asia, Tbk (BCA).