JAKARTA (IndependensI.com) – Satu lagi program pendekatan lunak dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Setelah membangun pesantren di anak-anak mantan teroris di Sei Mencirim, Deliserdang, Sumatera Utara, dan sekolah asrama di Kampung Tenggulun, Desa Solokuro, Lamongan, kini BNPT kembali merangkul mantan dan korban (penyintas) teroris berupa wirausaha.
Menggandeng PopWarung, BNPT membantu mantan mantan teroris dan penyintas merintis usaha agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. PopWarung merupakan usaha mikro UKM dengan bentuk warung versi modern dan didukung teknologi digital. Memorandum of Outstanding (MoU) ditandatangani oleh Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen Pol Drs Herwan Chaidir dan Dianri Taufik dari PT Sukses Bersama Rakyat (SBR).
“BNPT sebagai representasi negara ingin mewujudkan kehadiran bagi para warga binaaan yaitu mantan teroris dan penyintas dalam bentuk wirausaha PopWarung. Mudah-mudahan ini dapat mengangkat taraf kehidupan bagi warga binaan, baik penyintas maupun mantan kombatan yang telah kembali ke masyarakat,” ujar Herwan Chaidir saat meresmikan PopWarung di desa Manang, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (30/12/2018).
Brigjen Herwan menjelaskan bahwa BNPT sangat memperhatikan kehidupan para mantan kombatan dan penyintas. Oleh karena itulah BNPT hadir melalui kerjasama dengan PopWarung untuk memberikan wirausaha agar taraf kehidupan menjadi lebih baik. BNPT dan PopWarung bekerjasama untuk menyediakan sepuluh warung yang siap didistribusikan kepada sepuluh warga binaan yang terdiri atas enam mantan kombatan dan penyintas, diantaranya Joko Triharmanto, Nanang Irawan, Hariyanto, Ari Budi Santoso, Priyatmo, Paimin (mantan kombatan) dan Niken Sri Parawani, Ninik Purwati, Sardjono, Soewardjo (penyintas).
“Tujuan kehadiran PopWarung ini sebagai wadah bagi para para penyintas dan mantan kombatan untuk memperbaiki ekonomi sehingga para mantan kombatan tidak terbersit untuk kembali ke jaringan lamanya,” jelasnya.
Peresmian itu dilaksanakan di lokasi usaha Soto milik mantan kombatan, Joko Triharmanto atau yang lebih dikenal dengan Bang Jack yang berlokasi di Desa Manang, Grogol, Sukoharjo. Menurut Brigjen Herwan, pembinaan terhadap mantan kombatan dan penyintas menjadi faktor penting dan diprioritaskan. Para pihak tersebut harus mendapatkan perhatian khusus dari negara, disamping dukungan terhadap keluarga serta masyarakat luas dengan menciptakan lingkungan yang positif.
“Mereka harus didukung dan diberikan motivasi terutama terkait kesejahteraan. Dengan demikian salah satu proses pemberian motivasi dilakukan melalui pelatihan kewirausahaan yang diharapkan akan memberikan nuansa baru bagi kehidupan ekonomi mereka sekaligus menciptakan peluang usaha dan menumbuhkan jiwa wirausaha,” papar mantan Kapolres Gorontalo ini.
Dianri Taufik menambahkan PopWarung mempunyai misi menciptakan kemudahan dalam pengelolaan, pembelanjaan dan perbaikan taraf kehidupan bagi semua kalangan masyarakat. PopWarung di Sukoharjo ini adalah yang pertama di wilayah Solo Raya.
“Kami tergerak untuk ikut berpartisipasi dalam program BNPT, bukan hanya karena persoalan finansial namun lebih karena kemanusiaan yang menginginkan pemerataan taraf kehidupan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan,” ungkap Dianri.
Nice posts! 🙂
___
Sanny