Ketua PBNU : Kikis Radikalisme Di BUMN, Negara Harus Bersinergi Dengan NU

Loading

Jakarta- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menegaskan, untuk mengikis radikalisme di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) negara harus bersinergi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

NU, kata tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu, adalah ormas Islam yang istikamah menjaga NKRI dan Pancasila.

Hal itu dinyatakan Gus Falah menanggapi pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)  Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel bahwa masih ada jaringan radikalisme di BUMN sampai saat ini.

“Negara harus serius kikis radikalisme di BUMN, mosok pegawai perusahaan negara malah merongrong ideologi negara, seperti adanya oknum pegawai PT Kereta Api Indonesia terlibat dalam kasus terorisme, itu tak boleh terulang,” tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Senin 11 September 2023.

“Dan salah satu wujud keseriusan negara itu, adalah melalui sinergi dengan ormas yang sudah terbukti dan teruji menjaga Pancasila, seperti NU,” tambahnya.

Gus Falah mengungkapkan, sebenarnya pada 2020, Kementerian BUMN telah bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU-PBNU) untuk pengembangan pendidikan akhlak.

Sejatinya, kerja sama itu bisa lebih diintensifkan guna menangkal radikalisme di tubuh BUMN.

Melalui LDNU-PBNU, para dai atau pendakwah yang moderat dan berwawasan kebangsaan bisa dilibatkan dalam mempertebal rasa kebangsaan para pegawai BUMN.

“Pertanyaannya, kok radikalisme tetap menjangkiti BUMN kita, ini berarti ada ketidakseriusan atau intensitas yang kurang dalam implementasi kerja sama tersebut,” tegas Gus Falah.

“Negara tak bisa menunda lagi, harus serius bersinergi dengan NU. Biarkan para ulama atau tokoh NU menyusun materi, kurikulum dakwah dan kajian keislaman di masjid-masjid di BUMN, agar seluruh BUMN segera terbebas dari virus radikalisme atau ekstremisme,” tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu.