SEMARANG (IndependensI.com) – Kendati pebasket big man Hangtuah, Jarad Scott mencetak 37 angka, namun Hangtuah tumbang dari Satya Wacana Salatiga 78-81 pada seri pertama IBL Pertamax 2018-2019 di GOR Sahabat Semarang, Jumat (30/11/2018). “Game plan kami berjalan. Kami pelajari permainan Hangtuah lewat youtube saat uji coba,” kata pelatih Satya Wacana, Efri Meldi.
Lebih jauh Efri mengakui sulit menjaga Jarrad. “Kalau one on one jaganya kami pasti kalah. Harus double team, namun double team kami kurang cepat,” katanya. Pemain asing Satya Wacana Ronald Whittaker lebih bertipikal guard. “Memang rencananya kami mau maksimalkan big man lokal, tetapi cederanya Lakay sebelum kompetisi membuat rencana berubah,” kata Efri.
Minim big man membuat pertahanan tidak maksimal. “Untungnya Ronald bagus saat offense. Ketika Maddarious Gibbs dijaga, Ronald bisa mencetak angka,” ujarnya. Whittaker mencetak 10 angka, Gibbs mengemas 33 poin. Andre Adriano menambah dengan 15 angka. “Gim bagus, great run. Tim kami tim kecil namun berusaha keras. Terus terang kami butuh big man,” ujar Gibbs.
Pelatih Hangtuah, Andika Supriadi Saputra mengaku timnya kecolongan di babak pertama. “Babak kedua kami ubah defense serta coba yakinkan mental pemain lokal, awalnya mereka seperti kehilangan arah di lapangan,” kata Andika. “Kami masih adaptasi dan penyesuaian dengan karakter dua pemain asing,” aku guard Hangtuah, Lucky Abdi. Selain Jarrad, Hangtuah merekrut Gary Jacobs Jr yang menyumbang 16 angka.
Ditinggal beberapa pemain senior seperti Kelly Purwanto dan Ary Sapto, Hangtuah seperti kehilangan pemimpin. “Pekerjaan rumah bagi kami untuk mematangkan pemain muda agar ada yang bisa jadi leader,” pungkas Andika.
Look my site is good
___
http://davesdevotional.org
Nice posts! 🙂
___
Sanny