BALI (Independensi.com) – Jika ada anggapan yang menilai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebagai suatu organisasi yang isinya pengusaha-pengusaha ekslusif dan beranggotakan orang yang punya kapital besar ataupun orang kaya. Sejatinya hal tersebut tidak sepenuhnya benar sebab di HIPMI Denpasar kami akan coba merubah pola pikir (mindset) tersebut.
“Kami akan rebranding kembali bahwa HIPMI Denpasar adalah kumpulan semua pengusaha yang benar-benar berusaha dari skala usahanya kecil, menengah sampai yang besar semua bisa bergabung dan mendapatkan peluang, kesempatan dan networking yang setara di Hipden ini,” kata I Dewa Gde Ngurah Wirayudha, SE., MM. yang merupakan nakhoda HIPMI Denpasar terpilih hasil Musyawarah Cabang BPC HIPMI Kota Denpasar periode 2018-2021.
Pria kelahiran Denpasar, 3 Januari 1987 dengan panggilan Dewa Dodo ini berjanji akan tetap meneruskan semangat untuk menggaungkan enterpreneurship di kalangan anak muda sebagaimana yang telah dirintis oleh Kepengurusan terdahulu dibawah kepemimpinan Ari Setiya Wibawa.
“Rintisan yang dimulai dengan Program HIPMI Goes to Campus atau HIPMI Perguruan Tinggi (HPT). Awal mula kami mengenalkan HPT ke beberapa kampus yang kami undang namun ternyata menolak atau belum siap dengan HPT ini. Jadi secara perlahan kami melakukan pendekatan dan kampus yang menolak malah akhirnya meminta dibentuknya HPT dikampusnya karena melihat banyak hal positif didalamnya. Sehingga saat ini ada 10 kampus HPT,” tutur Dewa Dodo.
Adapun ke-10 HIPMI PT tersebut adalah Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Nasional, Alpha Prima, Universitas Mahendradatta, Universitas Mahasaraswati, Universitas Ngurah Rai, UNHI Denpasar, Universitas Warmadewa, STIMIK Primakara, dan Sekolah Tinggi Desain Bali.
“Intinya, Kami ingin menumbuh kembangkan semangat berwirausaha di kalangan anak muda serta merangkul bakat dan talenta kewirausahaan di kalangan milenial,” ungkap Dewa Dodo yang juga memegang posisi sebagai Presiden International Council Small Business (ICSB) Kota Denpasar dan Sekretaris Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Provinsi Bali ini.
Kedepan, setelah terpilih, kata Dewo Dodo, pihaknya akan kembali menggabungkan internal dan external tersebut dengan program kerja yang kami sebut 4Denpasar. Dimana 4Denpasar bisa menjadi Untuk (four = dibaca for) Denpasar dan atau 4.0 Denpasar yaitu Denpasar kreatif.
Rencana Program Kerja 3 tahun ke depan dapat diwujudkan dengan pertama; Denpasar Sinergi yaitu menjalin sinergi dan peluang kerjasama dengan beberapa pihak dalam peningkatan kewirausahaan di Kota Denpasar. Kedua yaitu Denpasar Solusi, bentuknya suatu kegiatan pelatihan kewirausahaan yang meliputi coaching, workshop atau sharing yang berhubungan dengan kewirausahaan di kota Denpasar. Ketiga adalah Denpasar Peduli yaitu kegiatan peduli berbagi terhadap sesama.
Program Keempat adalah Denpasar Happy yaitu suatu kegiatan dalam mendekatkan dan mempererat jalinan komunikasi sesama anggota secara internal, “Sebab apa sih yang dicari dalam berHIPMI? Yaitu happy. Kegiatan seperti study banding ke dalam/luar negeri, HIPMI RIDE, Tirta Yatra dll nya. Intinya di dalam berusaha/bisnis kita sudah penat dan stress setelah masuk ke HIPMI mereka seharusnya tetap happy,” pungkasnya. (Hidayat)
Nice posts! 🙂
___
Sanny