BANDUNG (IndependensI.com) – Peringatan hari Bakti Pekerjaan Umum (Harbak PU) yang diperingati tiap tanggal 3 Desember tak lepas dari sejarah perjuangan para pegawai Departemen Pekerjaan Umum yang mengorbankan nyawa demi mempertahankan Gedung Sate.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam sambutannya pada hari Minggu 2 Desember 2018 di Gedung Sate mengatakan, “Kita pertama kali memperingati Hari Bakti PU di pusatnya yaitu Gedung Sate yang juga disebut Gedung PU. Ditempat ini ketujuh pegawai PU berjuang dengan gigih mempertahankan gedung sate yang kini dijuluki Sapta Taruna itu gugur, kata Basuki.
Nama ketujuh pahlawan tersebut sampai saat ini diabadikan pada tugu di depan Gedung Sate. Mereka adalah Didik Ardiyanto, Muchtarudin, Suhodo, Rio Susilo, Subengat, Ranu, dan Suryono.
Basuki mengajak generasi muda PU mempelajari sejarah awal PU supaya mereka dapat meneladani para pejuang tersebut. Setelah acara peringatan di Gedung Sate, hari ini dilaksanakan ziarah ke makam 7 Sapta Taruna di Ciputra.
Saat menyampaikan capaian pembangunan PUPR tahun ke-4, Basuki mengingatkan kembali kepada generasi muda PU semboyan “jangan lihat kerjaku, saksikan karyaku, dikerjakan dengan diam, kompak demi PU”. “Saya kira militansi para sapta taruna yang ingin saya teruskan ke generasi muda PU sekaligus memberikan info kepada masyarakat Jawa Barat, Bandung khususnya, mengenai hasil capaian pembangunan PUPR tahun ke-4 ini sampai 2019,” kata Menteri Basuki.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat mengapresiasi Menteri Basuki yang memprakarsai Peringatan hari bakti PU di Gedung Sate Bandung.
“Saya terharu, biasanya peringatan hari PU di Jakarta, tapi hari ini berhasil kami bawa ke Bandung, ke tempat bersejarah perjuangan para pahlawan nasional dari ke-PU-an”, kata Ridwan Kamil.
Pada Hari Selasa (4/12),Ridwan Kamil mewajibkan anak-anak sekolah datang ke Gedung Sate untuk melihat pameran foto hasil pembangunan infrastruktur sehingga generasi muda mengetahui kemajuan infrastruktur selama era kepemimpinan Pak Jokowi-JK, di bawah kendali Menteri Basuki.
Ridwan mengatakan, banyak pekerjaan besar yang sedang dilakukan dalam 5 tahun: ada Tol Selatan, sehingga orang dari Jakarta ke Bandung atau Bandung–Jakarta tidak harus melalui jalan tol Cipularang tapi lewat Bogor, Sukabumi, Bandung.
Berikutnya, Sungai Citarum yang selalu menjadi perhatian nasional. Ridwan berharap 2 tahun ke depan sudah berubah lebih indah dan masalah banjir bisa berkurang drastis.
Untuk jalur Bandung, Tasikmalaya berlanjut sampai Cilacap sehingga tingkat kemacetan di Nagrek atau Gentong bisa ditekan saat mudik.
“Saya kira konektivitas yang luar biasa, penduduk kami hampir 50 juta, industri 60% ada di Jabar, pusat pertumbuhan ada di Jabar, konektivitas menjadi sebuah kebutuhan maksimal”, kata Ridwan mengakhiri.
Look my site is good
___
http://davesdevotional.org
Nice posts! 🙂
___
Sanny