Ilustrasi cabang bulutangkis. (Dok/Ist)

Greysia/Apriani Ubah Strategi

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menyusul kekalahan pada laga kedua penyisihan grup A kejuaraan World Tour Finals 2018 yang berlangsung di Guangzhou, China, Kamis (13/12/2018), ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menerapkan pola permainan baru Seperti dikutip dari Antara, Greysia/Apriyani kalah dari ganda putri China, Chen Qingchen/Jia Yifan dalam dua gim langsung 14-21, 8-21 selama 43 menit permainan.

Kekalahan dalam kejuaraan berhadiah total US$ 1,5 juta itu menjadi kekalahan ketiga Greysia/Apriyani dari Chen/Jia. Catatan pertemuan kedua pasangan itu pun menjadi 2-3 bagi Greysia/Apriyani. “Ini adalah kejuaraan penutup tahun. Kami harus mengevaluasi penampilan kami. Pertandingan besok sudah tidak akan berpengaruh bagi kami. Ada beberapa strategi permainan yang akan kami terapkan pada besok,” kata Greysia.

Greysia mengaku masih kalah dalam hal mental pertandingan dari Chen/Jia pada pertandingan kedua penyisihan grup A. “Dari mental dan menyambung ke teknik juga,” kata Greysia. Sedangkan Apriyani mengatakan, tidak merasa tertekan ketika menghadapi Chen/Jia pada pertandingan Kamis karena sudah kalah pada laga pertama ketika melawan ganda Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Pada laga terakhir penyisihan grup A, Greysia/Apriyani akan menghadapi pasangan lain China Du Yue/Li Yinhui, Jumat (14/12). “Itu akan menjadi pola permainan baru kami. Kami mau menerapkan pola main baru, tapi kami belum nyaman dan itu butuh waktu,” kata Greysia.

Sementara itu, tunggal putra Tommy Sugiarto dikalahkan pemain India, Sameer Verma pada laga kedua penyisihan grup B. Tommy mencatat kekalahan 16-21, 7-21 dalam tempo 39 menit bermain. Catatan pertemuan kedua pemain pun menjadi 1-2 bagi Tommy setelah pertandingan World Tour Finals itu. Sebelumnya, Tommy berhasil melakukan revans atas Verma pada turnamen Malaysia Terbuka 2018 setelah kalah pada turnamen India Terbuka 2018.

“Saya tampil kurang bagus hari ini setelah tenaga terkuras pada pertandingan kemarin. Saya tidak menyangka kalah dan pertahanan saya tidak serapat kemarin,” kata Tommy. Dia mengaku permainannya pada laga kontra Verma tidak mampu menjangkau seluruh area lapangan karena kurang istirahat. “Saya mendapatkan jadwal pertandingan pertama. Kalau saya bermain pada paruh kedua hari ini, saya punya waktu istirahat lebih panjang,” kata pemain Merah-Putih peringkat 10 dunia itu.

Meskipun kalah dari Verma, Tommy masih menyimpan peluang untuk lolos babak penyisihan jika menang atas pemain andalan Jepang Kento Momota pada laga terakhir grup B. “Saya hanya berusaha tampil bagus lebih dulu pada laga lawan Momota, besok,” kata Tommy. Kalaupun tunggal putra nasional itu kalah dari Momota, Tommy masih mungkin lolos ke putaran semifinal jika saja Verma mampu mengalahkan pemain Thailand Kantaphon Wangcharoen.