mJAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengajak masyarakat menguatkan komitmen untuk lebih memilih menggunakan produk Indonesia. Ajakan tersebut disampaikan Mendag Enggar pada “Kampanye Pakai Produk Indonesia pada Car Free Day” yang kali ini bertempat di halaman Gedung Sarinah, Jakarta, hari ini, Minggu (16/12).
Mendag Enggar menegaskan bahwa kita harus bangga menggunakan produk dalam negeri karena produk Indonesia semakin keren dan penggunaannya memberi andil bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Produk Indonesia sudah semakin keren sehingga kita harus bangga memakainya. Tingkat konsumsi produk dalam negeri yang besar memberikan keuntungan bagi produsen-produsen nasional melalui penyerapan produk-produk yang dihasilkannya sehingga dapat menjamin pendapatan pekerja-pekerja lokal, serta membuka lapangan perkerjaan yang lebih luas,” jelas Enggar.
Menurut Enggar, populasi penduduk Indonesia yang besar merupakan potensi sekaligus tantangan bagi perekonomian bangsa, karena bukan hanya menunjukkan besarnya potensi konsumsi, tapi juga kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, menurut Enggar, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan terjamin jika konsumen lebih memilih menggunakan barang produksi dalam negeri.
Peluncuran Jingle Aku Cinta Indonesia dan Portal Produk Indonesia
Salah satu kampanye penggunaan produk dalam negeri yang dilakukan pada kesempatan ini ialah dengan meluncurkan jingle Aku Cinta Indonesia (ACI) dan portal produk Indonesia yang digunakan untuk mempromosikan produk-produk dalam negeri. Menurut Mendag Enggar, upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga harus diiringi penguatan jiwa patriotisme agar lebih bangga menggunakan produk Indonesia. Jingle ACI diharapkan dapat membangkitkan semangat patriotisme generasi muda.
“Penguatan patriotisme penting untuk mengantisipasi serbuan impor barang konsumsi sebagai dampak implementasi perdagangan bebas yang tidak dapat dihindari di era globalisasi saat ini. Peluncuran jingle ACI diharapkan membangkitkan semangat patriotisme bagi generasi muda milenial agar tidak ragu menggunakan produk Indonesia yang memang lebih keren dan oke,” ujar Enggar.
Sementara, portal produk Indonesia yang dapat diakses melalui www.portal-indonesia.id, diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi setiap pelaku usaha untuk dapat memasuki global value chain (GVC). Dengan tersedianya sumber-sumber informasi terkait produk, maka setiap pelaku usaha memiliki pilihan untuk memanfaatkan bahan baku/bahan penolong untuk membuat suatu produk yang mempunyai nilai tambah.
“Portal ini diharapkan dapat menekan biaya promosi atas produk-produk yang baru diluncurkan pelaku usaha. Dengan portal ini, jangkauan promosi juga tidak terbatas di seantero Indonesia, tetapi juga menjangkau secara global sepanjang tersedia jaringan internet,” ujar Enggar.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti menambahkan, bagi pemerintah pusat maupun daerah, kehadiran portal ini merupakan jawaban atas kebutuhan sumber data yang otentik dan terpercaya untuk melakukan monitoring keberadaan suatu produk dan pelaku usaha di daerah.
“Peluncuran portal produk Indonesia merupakan suatu bentuk pemanfaatan generasi industri 4.0 dalam menyikapi perkembangan terkini pemasaran produk-produk secara daring. Dengan keberadaan portal ini, semua stakeholders dapat memperoleh informasi real time sehingga memudahkan program pembinaan kepada pelaku usaha. Nantinya, pengisian data portal ini dilakukan sendiri oleh para pelaku usaha di Indonesia,” jelas Tjahya.
Dukung UKM Tembus GVC
Selain itu, pada kampanye yang terselenggara atas kerja sama Kementerian Perdagangan dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan PT. Sarinah (Persero) tersebut, Mendag Enggar juga menyebutkan bahwa daya saing UKM sebagai salah satu produsen produk konsumsi juga tidak kalah penting untuk ditingkatkan. Isu globalisasi menjadi salah satu variabel yang mempunyai dampak beragam bagi UKM.
Mendag Enggar menjelaskan, perdagangan di era globalisasi secara alami membuat pola produksi dilakukan secara terpisah di beberapa negara sehinga tercipta pola jaringan rantai produksi regional (regional network production) atau GVC. Hal ini kemudian membuat perdagangan barang jadi menurun dibandingkan perdagangan produk setengah jadi. Oleh karena itu, peningkatan partisipasi UKM dan perusahaan Indonesia dalam GVC harus dilakukan dengan meningkatkan optimalisasi faktor pendukung GVC, yaitu infrastruktur, penggunaan teknologi informasi, dan efisiensi jasa logistik.
“Pemerintah berkomitmen mengembangkan jaringan pasar dan akses terhadap lembaga lainnya untuk mendukung kinerja UKM agar dapat sukses berada di GVC,” pungkas Enggar.
Kegiatan “Kampanye Pakai Produk Indonesia pada Car Free Day” hari ini (16/12) telah diawali kegiatan jalan sehat sembari menyampaikan pesan-pesan kampanye ACI. Selain itu, kampanye juga diisi kegiatan Deklarasi ACI dengan tanda tangan di atas kain sepanjang 15m dan diramaikan acara hiburan dan bazar produk dalam negeri oleh 50 pelaku UMKM yang menampilkan beberapa jenis produk, yaitu fesyen batik dan tenun, kerajinan, serta kuliner.