MANADO (Independensi.com) Kemeneterian Perhubungan cq Direktorat Perhubungan Udara sedang membangun bandara baru di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro di Propinsi Sulawesi Utara. Bandara baru yang masuk wilayah Otoritas Bandara Wilayah VIII dan pembangunannya dibiayai APBN ini ditargetkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2020 mendatang.
Bandara Pihise di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro atau di singkat Sitaro yang merupakan Kabupaten Kepulauan saat ini dalam proses pengerjaan. Pada tahun 2017 sudah dibangun runway kemudian pada tahun 2018 ini sedang dilakukan pembangunan sisi darat seperti terminal penumpang dan lelengkapannya. Pada tahun 2019 akan dilakukan pembangunan sisi udara termasuk menara kontrol. “Mudah-mudahan tahun 2020 sudah dapat beroperasi,” kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Sarmanto di ruangan kerjanya (25/12).
Kabupatan Sitaro memiliki luas 275, 96 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar 75.000 jiwa hidup dari sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Keberadaan Gunung Api Karangetang dan Gunung Api Ruang yang masih aktif menyemburkan debu vulkanik menjadikan Kabupaten Sitaro sebagai daerah yang cocok untuk pertanian. Pala merupakan hasil utama perkebunan daerah ini selain ikan.
Kehadiran Bandara Pihise sudah lama dirindukan masyarakat Sitaro. Karena satu-satunya sarana untuk ke Manado saat ini adalah jalur laut. Akan menjadi masalah serius ketika cuaca tidak bersahabat dan gelombang tinggi. Padahal dengan jalur udara Sitaro dan Manado cukup ditempuh dengan waktu 30 menit saja.
Bukan itu saja, bandara Pihise bisa dijadikan alternatif bagi pendaratan pesawat-pesawat dari Makasar di saat cuaca di Manado buruk, sehingga pesawat tidak bisa mendarat. Saat ini jika bandara Sam Ratulagi tidak bisa didarati maka pesawat akan round to base atau kembali ke bandara asal di Ujung Pandang.