JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan kawasan pariwisata untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, salahsatunya di Tuk Budoyo Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tuk Budoyo merupakan mata air di lereng Gunung Sumbing yang berada di Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo.
Kawasan di sekitar Tuk Budoyo dikenal sebagai penghasil salah satu tembakau terbaik nusantara yang dikenal sebagai “tembakau srintil” dan memiliki kearifan budaya dalam bertanam tembakau. Sebelum masa tanam dan setelah panen tembakau, warga melakukan ritual pembersihan diri dan berdo’a di Tuk Budoyo. Warga meyakini dengan do’a yang dipanjatkan di sana membuat tanaman tembakau srintil tumbuh subur, aman dan tidak ada gangguan.
Untuk mendukung kawasan Tuk Boyo sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Temanggung, Kementerian PUPR melalui Direktorat Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya pada tahun 2018 telah menyelesaikan penataan kawasan Tuk Budoyo sehingga kualitas kawasan lebih rapi dan nyaman dikunjungi wisatawan karena telah tersedianya berbagai fasilitas.
Kontraktor pelaksana adalah CV. Beje Persada dengan nilai kontrak Rp 1,3 miliar dan konsultan supervisi CV. Maju Mulia dengan waktu pelaksanaan dari Bulan Agustus-November 2018. Fasilitas yang dibangun meliputi gapura, pendopo, plaza, tempat pemandian, reservoir, toilet, musholla, gazebo, dan lampu penerangan berikut genset.
Pada tanggal 26 Desember 2018 akan dilakukan Kirab Budaya yang seharusnya dilakukan setiap tanggal 1 Suro Tahun Jawa, namun tertunda karena masih dalam tahap konstruksi. Dilanjutkan dengan tasyakuran oleh Pemerintah Desa Losari pada 30 Desember 2018.
Penataan Kawasan Wisata Candi Mendut oleh Kementerian PUPR
Di Kabupaten Magelang, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan Candi Mendut yang merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta atau sekitar 3 km dari Candi Barabudur.
Lingkup pekerjaan berupa pembangunan trotoar dilengkapi lampu jalan, saluran ROW 15 M dan ROW 5,5 M dan pembuatan plaza taman. Lama pekerjaan dilakukan sejak bulan Mei hingga Oktober 2018 dengan kontraktor PT. Citra Andriana Persada dengan nilai kontrak Rp 3,8 miliar dan konsultan supervisi CV. Pola Prisma.
Dengan dilakukannya penataan kawasan akan meningkatkan kualitas prasarana dan sarana wisata bagi kenyamanan wisatawan dan keindahan kawasan. Diharapkan dengan infrastruktur kawasan yang semakin berkualitas tadi, jumlah wisatawan semakin bertambah dan lama wisatawan tinggal dapat semakin lama. Hal itu akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat