Manokwari Selatan Diguncang Gempa 6,1 SR Penerbangan Tetap Berjalan Normal

Loading

MANOKWARI (Independensi.com) – Hari ini (29/12) pukul 10.03.33 WIB, Manokwari Selatan diguncang gempa berkekuatan Mag 6.1 SR. Meski demikian infrastruktur bandara tidak ada yang mengalami kerusakan sehingga operasional penerbangan di Manokwari dan sekitarnya berlangsung normal.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap fasilitas bandara di Bandara Rendani Manokwari tidak ditemukan kerusakan sebagai dampak dari gempa yang terjadi pagi tadi.

“Kami telah mendapatkan laporan dari Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IX Rendani, Djunikar Lolok Pakondo bahwa Bandara di Manokwari dan sekitarnya tidak terdampak oleh gempa bumi yang mengguncang Manokwari Selatan pagi hari ini dan saat ini kegiatan operasional penerbangan pada seluruh bandara di bawah koordinasi Kantor Otoritas Bandara Wilayah IX tersebut berjalan normal”, ungkap Polana di Jakarta Jumat (29/12)

Sementara itu dari laporan Direktorat Bandar Udara, bandara-bandara yang berada di daerah sekitar gempa juga beroperasi dengan normal. Dilaporkan fasilitas sisi darat dan udara di DEO Sorong, Douw Aturure Nabire , Frans Kaisepo Biak, Bintuni, Kebar, Marinda, Mardey, Babo, Ayawasi, Kambuaya dan Teminabuan aman pasca gempa.

Meskipun gempa kali ini tidak berdampak terhadap operasional bandara di Manokwari dan sekitarnya, Polana tetap meminta para stakeholder penerbangan baik itu AirNav, pengelola bandara maupun maskapai untuk tetap waspada baik terhadap gempa susulan maupun efek dari gempa, terutama terhadap bangunan serta sarana dan prasarana penerbangan.

“Harus tetap waspada dan saling berkoordinasi antar stakeholder penerbangan dan yang terkait seperti BMKG, PVMBG, Basarnas, TNI Polri dan lainnya. Periksa dengan seksama semua sarana dan prasarana penerbangan sehingga dipastikan dapat menyelenggarakan penerbangan dengan selamat, aman dan nyaman. Pelayanan kepada penumpang juga harus diperhatikan. Bila ada hal yang meragukan, jangan pernah merilis penerbangan pesawat,” kata Polana