JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Geologi Kementerian ESDM memastikan status Gunung Anak Krakatau tidak akan naik ke level IV atau Awas. Saat ini status Gunung Anak Krakatau itu level III atau Siaga.
“Betul (tak akan naik jadi level IV). Karena kalau kita bilang level IV, itu artinya pengungsian,” kata Sekretaris Badan Geologi Antonius Ratdomopurbo di kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/12/2018).
Dia melanjutkan, level III merupakan status terakhir Gunung Anak Krakatau. Sebab, status level IV berarti pengungsian, sementara di sekitar Gunung Anak Krakatau tidak ada penghuni.
“Jadi kalau misalkan di Merapi itu kita tetapkan level IV, itu sudah bergerak semua bus, semua truk, sudah bergerak (untuk evakuasi). La kalau di sana nggak ada jalannya (pemukiman), ya mestinya nggak ada pengungsian,” ujar Antonius.
Sehubungan dengan status Siaga Gunung Anak Krakatau, masyarakat diminta tak mendekat dalam radius 5 kilometer dari kawah. Masyarakat yang tinggal di Pulau Sebesi, yang berjarak 17 km dari Gunung Anak Krakatau, sudah dievakuasi.
Sebelumnya, Antonius menyebut tinggi dan volume Gunung Anak Krakatau berkurang akibat longsoran yang disebabkan erupsi. Menurutnya, dengan berkurangnya ketinggian Gunung Anak Krakatau, potensi longsoran dan tsunami kecil.
“Sisa volume tubuh Gunung Anak Krakatau diperkirakan… masih saya konfirmasi lagi dengan data yang lebih jelas, dengan gambar yang lebih jelas, atau nanti pakai citra yang lebih jelas dari pihak BPPT atau Lapan. Tapi yang kita lihat itu sisanya hanya 40-70 juta meter kubik. Potensinya kecil untuk terjadinya longsoran besar. Itu yang ditunggu masyarakat,” papar Antonius.