BEKASI (IndependensI.com) – Presiden Joko Widodo mengapresiasi program penyambungan instalasi listrik gratis untuk rumah tangga miskin dan rentan miskin yang ada di Jawa Barat. Menurutnya, sambungan listrik ini akan membuat masyarakat lebih produktif.
Hal tersebut diungkapkan Presiden usai meninjau langsung program penyambungan instalasi listrik gratis di Kampung Biyombong, RT 003 RW 006, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, pada Rabu, 30 Januari 2019.
“Ini kalau sambungan-sambungan listrik semuanya sudah diberikan seperti ini saya kira masyarakat lebih produktif. Anak-anak kita kalau malam hari juga bisa belajar dengan tenang,” ujarnya kepada para jurnalis seusai peninjauan.
Pada kesempatan ini Presiden secara simbolis menyalakan miniature circuit breaker (MCB) di lima rumah warga. Berdasarkan peninjauannya di lapangan, Presiden memandang program ini telah tepat sasaran.
“Target kita 4.000, tapi memang baru dapat 300 (rumah). Ini kan baru awal. Dan kalau saya melihat memang tepat sasaran semua. Rumahnya kelihatan sekali, tepat sasaran,” lanjutnya.
Sejak dimulai tahun lalu, program ini menyasar keluarga yang tidak mampu untuk membayar biaya pemasangan instalasi listrik. Kendala ini yang menurut Presiden membuat masyarakat tidak memiliki meteran listrik sendiri.
“Karena memang kita melihat banyak yang membutuhkan, bisa membayar bulanannya tapi untuk sambungan yang Rp1 juta lebih itu enggak bisa. Enggak kuat bayar sehingga mereka tidak memiliki meteran langsung,” ungkapnya.
Hingga akhir Desember 2018 kemarin, pemerintah melalui program tersebut telah melakukan realisasi sambungan listrik gratis bagi 100.970 KK di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Untuk Kabupaten Bekasi sendiri ada 300 KK, sedangkan untuk Kota Bekasi ada 9 KK.
“Ini akan bergerak. Tapi ini kan memang kita baru konsentrasi bulan-bulan ini di Jawa Barat, nanti menggeser ke timur lagi ke Jawa Tengah, ke Jawa Timur,” ujar Presiden.
Saat peninjauan, Presiden turut didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Plt Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.