JAKARTA (IndependensI.com) – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Hendrawan Supratikno menegaskan Kartu Prakerja program capres petahana nomor urut 01 Presiden Joko Widodo atau Jokowi, tidak akan membebani anggaran negara. Pasalnya, program tersebut adalah modifikasi dari program pemerintah saat ini.
“Enggak dong, APBN sudah dibicarakan di DPR, hanya dimodifikasi, disempurnakan sekaligus dimodifikasi,” kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/209).
Hendrawan juga menjelaskan mengapa kartu tersebut diluncurkan Jokowi. Salah satu alasannya yakni sebagai jawaban atas kritikan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang kerap menyebut banyaknya pengangguran.
“Itu disebut kartu sakti karena apa. karena kan Pak Prabowo selalu kampanyenya dua hal harga dan pengangguran. Solusi dua kartu ada Kartu Indonesia Pintar jadi obatnya cespleng. penyakitnya cek,” ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi memberi penjelasan tentang Kartu Pra Kerja yang dipaparkannya dalam Konvensi Rakyat beberapa waktu lalu. Jokowi mengatakan, kartu ini dikhususkan untuk para anak muda lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, dan politeknik.
Hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri acara ngopi bersama milenial Sulawesi Tenggara di Kopi Haji Anto 2 Kendari, Jumat (1/3). Salah satu relawan sebelumnya meminta penjelasan kepada Jokowi terkait hal ini.
“Mengenai kartu prakerja, kartu ini kita siapkan untuk anak-anak muda yang lulus dari SMA atau SMK maupun yang lulus dari politeknik/perguruan tinggi untuk bisa masuk ke industri untuk dapat pekerjaan,” jelas Jokowi.
Menurut dia, para pemegang kartu ini nantinya akan mendapat pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuannya. Pelatihan ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri.
“Semua dikerjakan oleh instruktur yang punya kualifikasi yang bagus. Sehingga begitu lulus training mestinya kalau training bagus gampang sekali masuk dunia kerja,” ucap dia.
Dia mengatakan, pemegang kartu pra-kerja yang belum mendapat pekerjaan, meskipun telah mengikuti pelatihan tak perlu khawatir. Jokowi menjelaskan bahwa pemegang kartu ini tetap akan mendapatkan gaji.
“Kalau belum dapat pekerjaan kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji gitu. Tapi jumlahnya berapa, masih kita rahasiakan,” kata Jokowi disambut tepuk tangan dari para relawan.