JAKARTA (Independensi.com) – Garuda Indonesia menutup sementara rute penerbangan Surabaya – Jember atau sebaliknya mulai 9 Maret 2019 hingga 30 Maret 2019.
Penutupan sementara pada rute ini disebabkan rendahnya tingkat keterisian penumpang, yaitu rata-rata dibawah 30 persen. “Kami terbang kan cari untung bukan cari rugi,” kata VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk Ikhsan Rosan yang di Jakarta, Selasa (12/3).
Namun demikian Ikhsan memastikan maskapai milik BUMN ini akan kembali melayani rute Surabaya – Jember pada April mendatang. Pada rute ini Garuda mematok tiket dengan harga pada kisaran Rp 750 ribu.
Maskapai penerbangan milik pemerintah ini mulai menerbangi rute Bandara Internasional Juanda Surabaya ke bandara Notohadinegoro pada 16 Juli 2014 lalu.
Kala itu Garuda menerbangi rute tersebut setiap hari satu kali. Berangkat dari Surabaya pukul 08.50 tiba di Jember 09.45. Dari Jember berangkat pukul 10.20 dan tiba di Surabaya 11.15.
Dalam perjalanannya, tingkat keterisian pada rute ini tidak kunjung membaik. Tingkat keterisian selalu dibawa rata-rata yang diharapkan manajemen sehingga agar bisa mendapatkan keuntungan.
Mulai Januari 2019 frekuensi terbang rute Surabaya – Jember mulai dikurangi dari setiap hari satu kali menjadi empat kali dalam sepekan, yaitu pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
Meski frekuensi sudah dikurangi namun tingkat keterisian pesawat ATR70 tidak kunjung membaik. Jumlahnya bahkan pernah dibawah 30 persen.
“Melihat kondisi tersebut, manajemen memutuskan untuk menutup sementara rute Surabaya – Jember maupun sebaliknya sambil kita lakukan evaluasi ulang,” kata Ikhsan.
Selain Garuda, rute Surabaya – Jember atau sebaliknya juga dilayani Wings Air dengan menggunakan pesawat ATR70 dengan harga tiket pada kisaran Rp 460 ribu.