JAKARTA (IndependensI.com) – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin percaya diri hasil akhir Pilpres bisa menang minimal 20 persen. Hasil ini betkaca dari hasil survei elektabilitas capres-cawapres pada umumnya.
Dalam survei terbaru LSI Denny JA, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin unggul dengan selisih 20 persen dari pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Jokowi-Ma’ruf mendapatkan elektabilitas 56,8-63,3 persen. Sedangkan, Prabowo-Sandiaga memperoleh elektabilitas 36,8 persen hingga 43,2 persen.
LSI Denny JA melakukan survei pada 18-29 Maret 2019 dengan 1200 responden. Survei dilaksanakan di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei tersebut adalah 2,8 persen.
“Mudah-mudahan pelaksanaannya nanti, tidak kurang dari itu. Kita harapkan demikian. Ya, minimal 20 (persen)” ujar Ma’ruf di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2019).
Meski begitu, Ma’ruf terlihat tidak puas dan ingin terus menggenjot suara. Sebab ada beberapa daerah yang berpotensi terus meningkat dan daerah itu adalah wilayah Jokowi kalah pada 2014 lalu.
“Akan terus digenjot. Terutama Jabar, Banten, daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Barat kan sudah. Madura juga kan sudah kondusif. Bagus lah. Tentu kita ingin terus. Di Madura sekarang gerakan makin masif, untuk 01 makin bagus,” tutur Maruf.
Ma’ruf menghadiri peringatan Isra Miraj di Wisma Kinasih, Sukabumi, Jawa Barat. Acara itu bukan kampanye, sehingga fokus untuk merayakan hari besar umat Islam.
“Ada pertemuan di (Wisma Kinasih) karena hari ini jatuhnya hari besar jadi agak, tidak, menghindari di lapangan,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf kemudian akan kembali ke Jakarta untuk menerima deklarasi eksponen Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) oleh politisi senior Golkar Akbar Tandjung. Hari berikutnya, Ma’ruf bakal kampanye terbuka di Garut, serta Bogor.
Adapun hal yang bakal disampaikan Mustasyar PBNU itu selama di Jawa Barat adalah keberhasilan pemerintahan pasangannya, Joko Widodo. Ditambah program kampanye yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan apabila terpilih.
.
“Ya biasalah, pertama tentu ingin sampaikan bahwa pemerintahan Pak Jokowi itu sudah berbuat banyak untuk rakyat. Contohnya macem-macem, itu yang pertama, keberhasilan-keberhasilan dan itu harus diteruskan,” jelas Ma’ruf.
Ketum MUI itu juga bakal mengimbau masyarakat mengedepankan toleransi dalam pilpres ini.
“Kedua, jangan terprovokasi oleh hoaks. Ketiga, jangan karena pilpres membuat bangsa jadi terpecah. Berbeda pilihan tidak harus kita kemudian bermusuhan, tetapi kita menjaga keutuhan bangsa,” tutur Ma’ruf.