JAKARTA (IndependensI.com) – Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyebut Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi syariah di dunia. Menurutnya, potensi ekonomi syraiah di Indonesia bisa mencapai 3 triliun dollar AS atau Rp 43.319 triliun.
Hal ini dikarenakan, Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia bisa mengentaskan kemiskinan, mendorong keadilan sosial dan melestarikan lingkungan dan sejalan dengan pembangunan berkelanjutan.
“Saya tidak bisa bayangkan angka seperti itu, APBN yang kita kelola kurang lebih Rp 2.000 triliun lebih sedikit, ini sebuah kekuatan besar yang harus kita lihat dan harus kita pikirkan untuk mengambil kekuatan ekonomi yang besar ini,” kata Jokowi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
Dengan diluncurkannya masterplan atau peta jalan ekonomi syariah Indonesia 2019-2024, pemerintah bisa mewujudkan target tersebut. Dia pun meminta Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk mengawal peta jalan ini dengan sebaik-baiknya.
“Saya selaku Presiden sudah bentuk manajemen eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah, Juli 2017 untuk mengawal pelaksanaan masterplan ekonomi syariah agar dicek terus dengan ini kita wujudkan masterplan ekonomi syariah 2019-2024 kita mewujudkan ekosistem,” lanjut Jokowi.
Dengan adanya masterplan pihaknya juga terus menguatkan produk halal dengan fokus makanan minuman, fesyen, pariwisata, media, rekreasi serta farmasi. Dan sebagai pendukungnya, pihaknya akan melakukan penguatan keuangan syariah, kekuatan UMKM, ekonomi digital.
“Saya sangat senang saat ini sudah ada market place tidak hanya 1-2 yang menawarkan produk-produk halal, ini sebuah untuk memasarkan produk-produk kita yang sudah banyak sehingga kita tidak hanya menjadi konsumen produk halal global tapi juga produsen halal terbesar yang kana masuk ke negara-negara lain,” tuturnya. (dan)