JAKARTA (Independensi.com) – Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Bandara Internasional Adi Sucipto menjadi bandara yang paling banyak permintaan penerbangan tambahan (extra flight) pada angkutan lebaran 1440 H (2019).
Selama masa angkutan lebaran ini, untuk penerbangan tambahan domestik dan internasional, PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pembebasan pengenaan tarif landing charge dan extended yaitu dari tanggal 29 Mei hingga 13 Juni 2019.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi pada acara media gathering di Jakarta Rabu (22/5) malam menjelaskan, sejumlah maskapai nasional dan asing yang sudah mengantongi izin extra flight dari Ditjen Perhubungan Udara Kememhub telah menyampaikan rencana tersebut ke manajemen PT Angkasa Pura I. Jumlahnya ada 1.258 penerbangan dan diperkirakan jumlahnya masih akan terus bertambah.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2018 lalu jumlah rute yang diajukan penerbangan tambahan oleh maskapai sebanyak 5,245 penerbangan namun realisaainya hanya 1.276 atau sekitar 24,32 persen.
“Maskapai masih wait and see bagaimana permintaan pasar pada musim lebaran kali ini. Karena persoalan tarif yang dirasakan masih tinggi oleh masyarakat juga menjadi salah satu pertimbangan untuk menggunakan transportasi udara,” kata Faik.
Bukan itu saja, selesainya pembangunan sejumlah ruas jalan tol di Jawa juga cukup berpengaruh. Selain jarak tempuh dengan kendaraan mobil semakin singkat, kebiasaan masyarakat kita saat mudik adalah secara berkelompok sehingga menggunakan mobil lebih hemat. Ini memang tantangan buat maskapai,” kata mantan Direktur Layanan Garuda Indonesia Tbk.
Sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam melancarkan arus mudik dan balik Lebaran 2019, Angkasa Pura I menyelenggarakan Posko Angkutan Udara Lebaran Terpadu di seluruh bandara (14 cabang bandara).
Penyelenggaraan Posko Angkutan Udara Lebaran ini merupakan salah satu bentuk pelayanan dan kesiapan Angkasa Pura I dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Posko Angkutan Lebaran dilaksanakan pada 29 Mei (H-7) hingga 13 Juni (H+7) dengan periode puncak arus mudik pada 30 Mei-1 Juni dan puncak arus balik pada 9-10 Juni.
Posko Angkutan Lebaran ini melibatkan pihak internal PT Angkasa Pura I (Persero) [petugas aviation security (Avsec), apron movement controll (AMC), passenger service, airport rescue and fire fighting (ARFF), data entry, information technology, facility readiness & equipment readiness] dan pihak eksternal [TNI, Polri, Otoritas Bandar Udara (Otban), Airnav, SAR, KKP, custom-immigration- quarantine (CIQ), maskapai, dan ground handling]. (hpr)