JAKARTA (IndependensI.com) ) –Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti melaksanakan rampcheck guna memastikan kesiapan bandara, maskapai penerbangan beserta stakeholder penerbangan terkait dalam menghadapi angkutan lebaran Tahun 2019, hari ini (26/5)
Pelaksanaan rampcheck tersebut juga ditinjau langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Direktur Utama PT. Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Direktur Bandar Udara Pramintohadi Sukarno, Direktur Keamanan Penerbangan Dadun Kohar, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Herson, Executive General Manager Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta, M Suriawan Wakan serta jajaran pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Rampcheck tersebut dimulai dengan pengecekan terhadap kesiapan armada pesawat yang dilakukan secara random. Dapat disampaikan bahwa dari 542 armada angkutan udara, 92 persen dipastikan dapat digunakan untuk melayani kebutuhan angkutan lebaran 2019 yaitu maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Citilink, Air Asia Indonesia, Wing Air, NamAir, Trigana Air, TransNusa, Susi Air, Xpress Air.
Selain itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti beserta jajaran juga melakukan inspeksi di Airport Operation Control Center (AOCC) guna memastikan bahwa operation control dari bandara terkait pelayanan di bandara berjalan efektif. AOCC merupakan fasilitas pengelolaan sistem bandara yang di dalamnya banyak stakeholder terdiri dari PT. Angkasa Pura II, maskapai, CIQ, Ground Handling Agent, Pertamina hingga Air Traffic Control.
“Dalam tinjauan yang dilakukan terdapat koordinasi yang baik antar stakeholder di bandar udara seperti penyelenggara bandara, maskapai, AirNav, groundhandling, Bea Cukai. Kolaborasi dan berkoordinasi sangat penting dilakukan, karena jika ada kejadian langsung dapat segera dicarikan solusi melalui Airport Collaboration Decision Making (A-CDM)”, jelas Polana
Polana menyebutkan dalam AOCC yang memiliki 2150 CCTV terdapat ruang control terpadu, keamanan, crisis center.
Selain ke AOCC, Dirjen Hubud melakukan inspeksi ke PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) untuk melihat cara kerja teknik penerbangan dalam melakukan perawatan pesawat. GMF merupakan salah satu industri perawatan pesawat terbang. GMF AeorAsia dapat melakukan perawatan jenis pesawat meliputi: Boeing 737 Classic, Boeing 777, ATR, Boeing 737 New Generation, Airbus A320, Bombardier CRJ, Boeing 747, Airbus A330, Airbus A320Neo dengan ragam jasa perawatan pesawat meliputi: Base Maintenance, Line Maintenance, Component Service, Engine Maintenance, Training Center dan Cabin Maintenance.
Rampcheck juga dilakukan di Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC), dalam pelaksanaannya Polana melihat secara langsung pelayanan penyelenggara teknis dalam memberikan layanan yang baik bagi pengguna jasa angkutan udara. Menurut Polana, tower Air Traffic Controller (ATS) yang merupakan pusat kendali lalu lintas pelayanan transportasi udara ini perlu meningkatkan pelayanan dan pengamanan selama arus mudik Lebaran.
Untuk diketahui saat ini 266 total ekstra flight yang telah disetujui oleh Kemenhub untuk mendukung pelayanan angkutan lebaran domestik dan 45 extra flight untuk rute internasional. Perkiraan puncak arus mudik Lebaran pada 31 Mei 2019 serta puncak arus balik pada 9 Juni 2019.