JAKARTA (IndependensI.com) – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyambut baik usul Presiden Joko Widodo yang menginginkan maskapai asing berkompetisi demi menekan mahalnya tiket pesawat.
“PHRI mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang akan menerapkan sistem open sky. Sistem ini adalah mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia. Dengan demikian, semakin banyak maskapai, harga tiket pesawat akan semakin bersaing,” katanya melalui siaran pers, Senin (3/6/2019).]
Hariyadi melanjutkan, dirinya pernah mengusulkan kepada pemerintah untuk mengundang maskapai asing dalam melayani penerbangan domestik. “Kami pernah mengusulkan ke pemerintah agar membuka pintu masuk regional airline ke Indonesia untuk menambah rute domestik. Bisa saja itu Jetstar, AirAsia dan lainnya. Jadi ini tentu saja kabar yang sangat menggembirakan,” ujarnya.
Hariyadi mengatakan, hingga saat ini harga tiket pesawat masih terlalu mahal. Menurutnya, mahalnya tiket ini mempengaruhi pelaku usaha, terutama untuk jasa travel dan penginapan. “Dengan tingginya harga tiket pesawat ini sudah tentu ada pengaruhnya buat industri perhotelan. Yang jelas menyebabkan okupansinya turun,” kata Hariyadi.
Pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini mengatakan, dengan hanya dua raja maskapai penerbangan di Indonesia, kurang ada persaingan yang sehat. Dia juga mengeluhkan turunnya angka keterisian kamar setelah harga tiket pesawat naik.
Menurutnya, kondisi pasar duopoli memunculkan kerentanan persaingan harga yang tidak sehat dalam suatu industri. Sebab, ketika pemain A melakukan kenaikan harga, maka pemain B tidak serta merta akan mempertahankan harga.
“Justru, pemain B bisa saja melakukan kenaikan harga juga, meski tidak setinggi pemain A. Hal ini lantaran pemain B melihat ada peluang untuk tetap mendapat keuntungan dalam persaingan yang pasarnya dikuasai oleh dua pemain saja. Masyarakat tidak ada pilihan,” tuturnya. (dan)