Bangkok, (IndependensI.com) – Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menghadiri pertemuan tingkat Menteri se-ASEAN dalam forum 13th Asean Defence Ministers’ Meeting (ADMM) yang berlangsung di Bangkok Thailand, Kamis (11/7). Dalam pertemuan ADMM ke-13, Menhan Ryamizard menekankan pada pentingnya kerja sama ASEAN Our Eyes sebagai upaya kawasan meningkatkan keamanan dari ancaman terorisme dan hal-hal lain terkait stabilitas keamanan kawasan.
Di dalam sambutannya, Ryamizard menyatakan, ASEAN juga adalah modalitas, totalitas kekuatan kawasan yang maha dahsyat, yang menjadi poros kekuatan dunia, yang secara total memiliki 627 juta penduduk, dan 2,6 juta personel angkatan bersenjata. “Kita patut bersyukur bahwa kita tinggal dan berada di poros ekonomi dunia karena 40 persen jalur perdagangan internasional dan ekonomi dunia melewati jalur ASEAN ini, senilai 5,6 triliun dolar Amerika Serikat per tahun,”tegas Ryamizard.
“Kita sepakat untuk mengatasinya dengan dimulai dari kerja sama intelijen dengan inisiatif Our Eyes serta langkah atau penanganan dengan trilateral yang sudah sangat efektif, dimana kita telah melaksanakan kegiatan patroli laut bersama dan patroli udara bersama yang kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan operasi darat gabungan antara Indonesia-Malaysia dan Philipina. Ini adalah merupakan contoh-contoh konkrit keberhasilan kerjasama ASEAN dalam konteks pertahanan yang telah diinisiasi para menteri pertahanan ASEAN,” tambahnya.
Ryamizard selanjutnya memaparkan beberapa urgensitas yang saat ini tengah berlangsung di kawasan ASEAN seperti Konflik Laut Cina Selatan (LCS), Pembangunan pulau buatan di Kepulanan Spartly dan Paracell, perang dagang dan pemberantasan radikalisme terorisme. Dalam upaya pencegahan terhadap sumber dan potensi konflik tersebut beberapa langkah-langkah konkrit melalui penguatan sentralitas ASEAN sebagai organisasi di kawasan sejauh ini mencoba menjawab tantangan tersebut melalui berbagai bentuk mekanisme kerjasama yang berkelanjutan.
ASEAN juga tercatat sebagai kawasan paling stabil di dunia hingga saat ini, dengan anggota-anggota yang bisa dibilang tanpa konflik satu sama lain. Ia menyorot keanekaragaman dan kekayaan SDA dan sumber daya terbarukan yang ada di ASEAN selain jumlah SDM yang melimpah, yang selalu harus ditingkatkan kualitasnya. “Kita lakukan bersama untuk mengatasi berbagai permasalahan mulai dari pembangunan kerjasama untuk mengatasi permasalahan di kawasan Indo-Pasifik ini, kita juga telah sepakat membentuk kelompok-kelompok kerja dalam mengantisipasi perluasan konflik antar negara,” jelas mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Ryamizard hadir bersama para kolega menteri pertahanan ASEAN, yaitu Menteri Pertahanan Brunei Darussalam, Awang Halji bin Haji Md Yussof, Menteri Pertahanan Kerajaan Kamboja, Samdech Pichey Sena Tea Banh, Menteri Pertahanan Laos, Jenderal Chansamone Chanyalath, Menteri Pertahanan Malaysia, Mohammad bin Sabu, Menteri Pertahanan Myanmar, Letnan Jenderal Sein Win, Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, Menteri Pertahanan Singapura, Ng Hen Hen, dan Menteri Pertahanan Viet Nam, Jenderal Ngo Xuan Lich.