TANGERANG (Independensi.cim) – Pesawat Kalibraai milik Kwmenterian Perhubungan mendarat mulus di landasan (runway) 3 Bandara Internaaional Soekarno Hatta Jakarta, Minggu (21/7).
Pendaratan pesawat kalibrasi yang sekaligus melakukan pengetesan kesiapan fisik runway tersebut disaksikan secara langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Peehuhungan Udara Polana B Pramesti, Dirut PT Angkasa Pura II Muha.mad Awaluddin dan stakeholder penerbangan.
Menteri Perhubungan juga sempat berbincang dengan pilot pesawat kalibrasi untuk mendapatkan pendaoatnta serta input untuk perbaikan Runway 3. “Tadi pilot pesawat kalibrasi Capt. Iwan menyatakan clear, tidak ada masalah, jadi secara teknis ini sudah bisa dipertanggung jawabkan,” ujarnya
.Menhub menambahkan, suksesnya pesawat kalibrasi mendarat menandakan runway ketiga sudah siap dioperasikan. “Kesiapan runway ketiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan saya laporkan kepada Presiden Joko Widodo agar segera bisa digunakan,” kata Mwnhub.
Menhub memaparkan, secara fisik dan teknis runway ketiga dengan panjang 2.500 meter sudah bisa digunakan saat ini. Namun tetap saja Ditjen Perhubungan Udara, PT Angkasa Pura II (Persero), dan AirNav Indonesia harus mematangkan koordinasi dan prosedur terlebih dahulu.
“Jika seluruh persiapan sudah matang, runway ketiga akan resmi beroperasi pada 17 Agustus 2019. Ini akan menjadi kado untuk kemerdekaan RI,” ujar Menhub.
Di tempat yang sama, President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyatakan bahwa proyek runway ketiga dengan panjang 2.500 meter sudah tuntas 100%.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak sehingga proyek runway ketiga dengan panjang 2.500 meter sudah selesai dengan baik. Runway ketiga ini sudah bisa siap dioperasikan, di mana juga sudah dilakukan _proving flight_ untuk _landing test_ runway ketiga pada hari ini.”
Awaluddin mengatakan target AP II berikutnya adalah mengoperasikan runway ketiga dengan dimensi 3.000 x 60 meter.
“Kami targetkan pada Oktober, runway ketiga siap beroperasi dengan dimensi 3.000 x 60 meter sehingga penerbangan di Soekarno-Hatta bisa lebih optimal dan maksimal,” ujar Awaluddin.
Adapun saat ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta beroperasi dengan runway satu dan runway dua. Melalui kedua runway itu, kapasitas penerbangan di Soekarno-Hatta sebanyak 81 pergerakan pesawat per jam.
Dengan adanya runway ketiga, maka Soekarno-Hatta dapat melayani sebanyak 114 pergerakan pesawat per jam.
Beroperasinya runway ketiga akan membuat lalu lintas penerbangan semakin lancar serta mendatangkan lebih banyak penerbangan, sehingga ke depannya Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat melayani pergerakan penumpang mencapai 100 juta penumpang per tahun atau setara dengan bandara di Beijing (China) dan Atlanta (Amerika Serikat).
Saat ini, jumlah penumpang di Soekarno-Hatta berkisar 60-70 juta penumpang per tahun. (hpr)