Wali Kota Bekasi dan Wakilnya Rahmat Effendi dan Tri Adhianto dilantik menjadi ketua majelis pembimbing pramuka. (humas)

Wali Kota  Bekasi,  Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Bertepatan  hari jadi Praja Muda Karana (Pramuka) ke 58 tahun,
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Tri Adhianto, dilantik menjadi  Ketua Majelis Pembimbing Cabang Kota Bekasi.

Pelantikan oleh Dede Yusuf, sebagai  Ketua Kwaran Daerah  Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat, di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Rabu (14/8/2019).

Ketua Kwarda Provinsi Jawa Barat mengutarakan, ia  bangga bisa hadir di Kota Bekasi karena masih konsekuensi membangun citra Pramuka yang solid sampai sekarang. Menurutnya, beberapa daerah justru  menjadi penurunan kemauan dalam membentuk dan memajukan Pramuka di Indonesia ini. Maka ia mengajak mari pertahankan solidnya Pramuka di Kota Bekasi.

Dede Yusuf menegaskan untuk mengembalikan semangat para pemuda pemudi dalam menjaga keutuhan NKRI dan ikut bergabung dalam mempertahankannya, sesuai dengan tema lahirnya Gerakan Pramuka yang mengambil siap sedia membangun keutuhan NKRI. Bahkan , tidak hanya pemuda pemudi nya saja, semua unsur masyarakat harus ikut menjaganya, imbaunya.

“Apabila kita semua bercerai berai, apabila kita tidak memiliki semangat untuk bersatu padu dalam bingkai NKRI, kita bisa terpecah belah semuanya, maka dari itu kita jaga betul NKRI ini” tegas Dede Yusuf.

Dalam kesempatan itu,  Ketua Kwarcab Kota Bekasi, Rahmat Effendi memberikan motivasi kepada adik- adik Pramuka dari jajaran Kwarcab, Kwaran, dan gugus di tiap sekolah,  agar mengaktifkan kembali aktivitas kegiatan ekskul Gerakan Pramuka dan menjadi motivasi bagi kita semua, berharap fokus mengikuti kegiatan.

Rahmat memerintahkan Kepala Dinas Perkimtan Kota Bekasi, untuk jadikan bumi perkemahan di Jatisari  tempat pembinaan para anggota gerakan pramuka yang refresentatif. Dengan demikian,  kegiatan-kegiatan tidak usah lagi keluar dari wilayah Kota Bekasi.

Rahmat Effendi menegaskan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Ideologi Pancasila, Kota Bekasi sebagai kota  urban yang heterogen dengan suku agama dan berbeda-beda, harus sama-sama merajut peradaban, kebersamaan, saling menghormati serta hidup toleransi. (adv/humas/jonder sihotang)