BALI (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan pintas atau shorcut di ruas jalan Mengwitani-Singaraja yang berada di Kabupaten Buleleng dan Tabanan, Bali akan rampung pada Desember 2019. Ruas jalan ini merupakan jalur wisata yang padat dengan geometri jalan yang berkelok-kelok dan tanjakan/turunan curam.
“Jalan Denpasar-Singaraja banyak sekali tikungan sehingga sering macet dan mengakibatkan pengendara mabuk darat. Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten sepakat untuk membuat shortcut. Ada 10 shortcut yang rencananya akan dibangun,” kata Menteri Basuki saat mengunjungi lokasi pembangunan jalan pintas Mengwitani – Singaraja, Minggu (1/10/2019). Turut hadir Bupati Buleleng Putu Agus Suradyana.
Jalan baru yang dibangun memangkas jumlah kelokan seperti di shortcut 5 dan 6 yakni dari 15 tikungan menjadi 5 tikungan serta memperbaiki tingkat kemiringan jalan dari semula 8-12 derajat menjadi maksimal 6 derajat. Dengan demikian meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara terutama bagi bus-bus pariwisata.
Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII tengah menyelesaikan pembangunan shortcut di 4 lokasi yakni shortcut 3,4,5 dan 6 yang ditargetkan selesai sesuai kontrak bulan Desember 2019.
Pembangunan shortcut 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter dengan nilai kontrak multiyears 2018-2019 sekitar Rp 140,6 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Adhi Karya dan PT. Cipta Strada (KSO). Di shortcut 5 dan 6 tersebut terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dan jalan 1.740 meter. Progresnya sudah mencapai 74%.
Shortcut 3 sepanjang 480 meter dibangun dengan anggaran Rp 12,1 miliar dengan kontraktor lokal PT. Aditya Sinar Pratama dengan progres 71%. Pembangunan shortcut 4 sepanjang 1.096 meter dengan anggaran Rp 116,2 miliar dengan kontraktor PT. Nindya Karya. Terdapat pembangunan dua buah jembatan yakni sepanjang 198 meter dan 287 meter. Progresnya sudah mencapai 23%.
Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter dan dilengkapi lampu penerang jalan. Nantinya apabila jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.
Sebagqi jalur wisata, Menteri Basuki mengatakan akan membangun area pandang agar orang dapat menikmati pemandangan Bali yang indah ini. “Jalan dan jembatan juga akan dilengkapi dengan ornamen budaya lokal sehingga infrastrukturnya juga indah,” jelas Menteri Basuki.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapresiasi pembangunan jalan pintas ini, karena hal ini karena bisa mengurangi kesenjangan ekonomi antara Bali selatan dan Bali utara. Ditambahkannya, dengan jalan shortcut ini jarak tempuh antara Buleleng dengan Denpasar bisa lebih efisien dalam segi waktu.
Kabupaten Buleleng yang berada di Bali Utara terkenal dengan wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina. Selain itu juga Danau Buyan di Buleleng diapit oleh Danau Tamblingan di sisi barat dan Danau Beratan di sisi timur menjadi destinasi wisata.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Direktur Utama PT. Brantas Abipraya Bambang E. Marsono, Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan KLN Trisasongko Widiarto, Kepala Biro Komunikasi Punlik Endra S. Atmawidjaja dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Penida Airlangga Mardjono.