JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dinilai memboroskan anggaran dalam menyelenggarakan acara “Kemnaker Menyapa” di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa (10/9/2019).
Pasalnya, dalam menyelenggarakan acara itu sebanyak lebih kurang 200 pejabat dan staf Kemnaker ikut dalam acara itu. Padahal yang menjadi pembicara dalam acara itu, cuma empat orang pejabat dari Kemnaker. Pantauan media ini, sebagian besar staf dari Kemnaker hadir di Yogyakarta hanya untuk jalan-jalan.
“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus memeriksa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker atau Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengenai penyelenggaraan acara itu. Atau mungkin Menterinya tidak tahu acara itu ? Kemnaker sudah sering mengadakan acara di daerah yang mengikutsertakan staf sampai ratusan orang. Ini pemborosan uang negara”, kata Center for Budjet Analysis, Ucok Kadafy kepada TVP, Rabu (11/9/2019).
Kepala Biro Humas Kemnaker, Soes Hindharno, ketika dimintai pendapatnya tidak menjawab. Pejabat eselon III Biro Humas Kemnaker, Muhammad Subhan membenarkan acara tersebut melibatkan banyak staf Kemnaker. “Dari setiap unit di Kemnaker diutus lima orang. Dari Biro Humas Kemnaker sendiri sebanyak 13 orang,” kata Subhan.
Kepala Bagian Pemberitaan Biro Humas Kemnaker, Edi, ketika dikonfirmasi menjawab kurang tahu, karena ia sendiri tidak ikut. Namun, menurut dia yang ikut ke sana lebih dari 100 orang.
Pantuan di akun Facebook staf Kemnaker yang ikut ke acara itu di Yogyakarta tampak sebagian besar mereka mengadakan acara senang-senang ke Kaliurang. “Gile acara senang-senang dengan dibungkus acara “Kemnaker Menyapa”. Itu patut diduga menghabiskan banyak keuangan negara”, kata Ucok.
Ucok juga meminta Presiden Joko Widodo agar memanggil dan menegur Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri mengenai acara itu. “Cukup sudah mengadakan acara dengan sistem “bedol” desa begitu”, tegas Ucok.
Menurut Ucok, acara seperti itu seharusnya hanya diikuti beberapa orang saja. “Toh bukan mereka yang bekerja di sana, tetap pakai Event Organizer (EO) atau pihak Kampus UI Sunan Kalijaga. Kelihatan sekali manfaatkan kesempatan untuk jalan-jalan”, kata Ucok.
Biro Humas memang sering mengadakan acara di luar Pulau Jawa dengan mengikutsertakan banyak staf PNS. Bahkan setiap tahun Biro Humas Kemnaker mengadakan acara wisata di tempat-tempat wisata jauh dari Jakarta bahkan di luar Pulau Jawa, seperti di Lombok, Bali, dan sebagainya.
Menurut Ucok, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemnaker seharusnya mencegah semua kegiatan yang menghabiskan keuangan negara. “Saya pun menduga Irjennya disogok sehingga diam saja. Memang pengawasan internal sulit diharapkan”, kata Ucok.
Dari 200 orang yang hadir dalam acara itu selama dua malam di Yogyakarta kalau dihitung rata-rata biaya hotel saja per orang Rp 500.000 per orang per malam dikali dua malam maka dana yang dikeluarkan untuk hotel saja sebanyak Rp 400 juta. Belum termasuk makan dan biaya jalan-jalan mereka.
Soes Hindharno dalam siaran pernya, mengatakan, “Kemnaker Menyapa” digelar untuk meningkatkan sosialisasi dan pelayanan informasi kegiatan, program kerja, kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan kepada civitas akademika dengan tujuan untuk mewujudkan kesadaran mahasiswa akan arti pentingnya pemahaman bidang ketenagakerjaan.
“Diharapkan kegiatan Kemnaker Menyapa ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman civitas akademika dan kebijakan pemerintah khususnya di bidang ketenagakerjaan, ” kata Soes.
Soes dalam siaran persnya mengatakan, kegiatan sosialisasi ketenagakerjaan dengan lembaga non pemerintah ini dihadiri Staf Ahli Hubungan Kerja Sama Internasional, Suhartono; Pengantar Kerja Utama, Heri Sudarmanto; Direktur Persyaratan Kerja, Siti Junaedah; Direktur Bina Standarisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja, Sukiyo; dan 400 peserta yang berasal dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan civitas akademika UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. (Sumber: BeritaSatu.com)