JAKARTA (Independensi.com) – Forum Dayak Kalimantan di Jakarta (FDKJ) dan Kantor Kementrian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menggelar seminar nasional, tema: “Pendekatan Sosial Kebudayaan”, subtema: “Kebudayaan Dayak dalam Integrasi Regional, Nasional dan Internasional, Wujud Penerimaan Kalimantan Ibu Kota Negara”.
“Penggeraknya murni orang Dayak yang berdomisili di Jakarta dan sekitar, sebagai tindak lanjut pembicaraan Pendeta Andersius Namsi, Ph.D dan Lawadi Nusah, S.Pd.K dari FDKJ dengan Sekretaris Kementrian Bappenas, Himawan Hariyoga Joyokusumo, Ketua Tim Pengkajian Pemindahan Ibu Kota Negara, Imron Mulkin, dan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Taufiek Rigo, di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa, 24 September 2019,” kata Sekretaris Jenderal Dayak International Organization, Dr Yulius Yohanes, M.Si, Jumat, 27 September 2019.
Menurut Yulius Yohanes, penyelenggaraan seminar di Aula Kantor Bappenas, Jalan Taman Suropati 2, Jakarta Pusat. Seminar digelar sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, 20 Oktober 2019.
Tujuan seminar nasional, menghimpun masukan aplikatif dari masyarakat Suku Dayak, agar terwujudnya kedamaian, kesejahteraan dan keadilan sosial, tetap terus bersinergi dengan Perintah Pusat dan Daerah, sehubungan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur, sebagaimana sudah diumumkan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.
Dalam seminar, narasumber dari kalangan Suku Dayak: Dr Agustin Teras Narang, SH (DPD RI), Drs Cornelis MH (DPR RI), Dr Drs Dagut H Djunas SH, MT (Palangka Raya), Dr Jiuhardi, SE, MM (Samarinda), Dr Fahrianoor M.Si (Banjarmasin), Dr Drs Yansen Tipa Padan, M.Si (Bupati Malinau, Kalimantan Utara), Martin Rantan SH, M.Sos (Bupati Ketapang), Drs Askiman MM (Wakil Bupati Sintang), Dr Yulius Yohanes, M.Si, Irjen Pol (Purn) Tommy Sagiman (Jakarta).
Dari kalangan Pemerintah, Gubernur Kalimantan Timur, Isran M Noor, Menteri/Kepala Bappenas, Prof Dr Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik.
Seminar tindaklanjut dari diskusi Tim Perumus dan Panitia Seminar Internasional dan Ekspedisi Napak Tilas Damai Tumbang Anoi 1894 tahun 2019 dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Diskusi sehubungan Protokol Tumbang Anoi 2019, menerima pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, tapi harus disertai pemberlakuan otonomi khusus Kebudayaan Suku Dayak.
Dijelaskan Yulius Yohanes, seluruh Pimpinan Daerah dari Suku Dayak, praktisi dan ilmuwan Dayak, organisasi kemasyarakatan Suku Dayak, akan diundang dalam seminar tersebut.
Sekretaris Jenderal Forum Dayak Kalimantan di Jakarta (FDKJ), Lawadi Nusah, S.Pd.K, menjelaskan, terus berkoordinasi dengan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN), Willy Midel Yoseph, Ketua Umum Forum Intelektual Dayak Nasional FIDN), Yovinus, Presiden Mahkamah Hakim Adat Dayak Nasional (MHADN), Askiman, agar penyelenggaraan seminar sesuai harapan. (Aju)