PAPUA (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyesalkan terjadinya insiden penyerangan terhadap dua orang dari rombongan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang sedang melakukan Monitoring dan Evaluasi Pekerjaan Pembangunan Jalan dan Jembatan di ruas jalan Dekai – Kenyam, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (25/10/2019).
Dua korban luka tersebut adalah Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional (PJN) V Papua Puncak Jaya La Hanafi yang tertembak panah di bagian punggung dan karyawan PT Agung Mulia Iriana Heri Agus yang terluka di bagian leher. Keduanya langsung dirawat intensif di UGD RSUD Dekai dan kemudian dirujuk ke RS Provita Jayapura untuk penanganan lebih lanjut.
Dalam kunjungan kerja perdananya ke Provinsi Papua menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai Wakil Menteri (Wamen) PUPR, John Wempi Wetipo langsung membesuk kedua korban di RS Provita Jayapura, Minggu (27/10/2019).
Wamen Wempi yang tiba di RS Provita sekitar pukul 09.25 WIT langsung menemui kedua keluarga korban dan membesuk pasien di ruang ICU RS Provita Jayapura. Hampir sekitar setengah jam menjenguk Wamen Wempi menerima penjelasan pihak RS bahwa keduanya telah ditangani oleh tim dokter yang profesional dan kondisi keduanya sudah mulai membaik.
“Pak Menteri PUPR menugaskan saya untuk melihat langsung kondisi kedua korban, karena mereka merupakan staf kami yang sedang melaksanakan tugas untuk pembangunan infrastruktur di tanah Papua,” kata Wamen Wempi.
Usai menjenguk kedua korban, Wamen Wempi meminta agar semua pihak baik dari unsur masyarakat maupun pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Papua untuk dapat menjaga situasi kondusif sehingga pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan di provinsi Papua. “Agar infrastruktur bisa terbangun dengan baik, saya ingin sampaikan semua ke saudara-saudara saya yang ada di Papua, kalau ada masalah komunikasi mari kita bicarakan dengan baik,” ujarnya.
Sebagai putera asli Papua, Wamen Wempi berharap dapat memperlancar proses pembangunan infrastruktur di Papua. “Yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Papua untuk mengawal keamanan dan kelancaran pembangunan,” kata Wamen PUPR.
Kepala BBPJN XVIII Jayapura Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Osman H. Marbun mengatakan, pembangunan jalan dan jembatan yang sedang dimonitoring oleh kedua korban tersebut merupakan salah satu dari ruas Jalan Trans Papua di Provinsi Papua segmen VI ruas Kenyam-Dekai sepanjang 217,9 km, dimana hingga akhir tahun 2018 telah tembus sepanjang 192,4 km dan ditargetkan tembus seluruhnya pada akhir 2019.
Pada tahun 2019 ini tengah dilakukan pekerjaan lanjutan untuk pembukaan jalan ruas Kenyam-Dekai sepanjang 25,4 km. Pada ruas tersebut juga dibangun sebanyak 15 jembatan dengan total panjang 1,9 km.
Secara keseluruhan dari total panjang Jalan Trans Papua di Provinsi Papua (2.345 km), hingga akhir tahun 2018 sisa jalan yang belum tembus sepanjang 100,9 km dan ditargetkan hingga akhir tahun 2019 jalan yang belum tembus hanya tersisa sepanjang 5,5 km. Tercatat hingga pertengahan tahun 2019, sisa jalan yang belum tembus sepanjang 31,96 km. (***)