SOLO (Independensi.com) – Munculnya usulan memasangkan cucu Presiden Pertama RI Paundrakarna dengan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, di Pilwakot Solo 2020 dinilai bagian dari dinamika politik.
”Itu dinamika politik saja. Yang namanya politik itu kan aspirasi. Partai politik menjadi alatnya. Ya kalau menurut saya disikapi dengan positif saja,” ucap Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo, Kamis (31/10).
Rudy pun menyerahkan semuanya pada DPP PDI Perjuangan, termasuk jika Gibran berpasangan dengan Paundra. ”Tugas saya kan hanya melakukan penjaringan. Hasil penjaringan keluar nama Purnomo-Teguh (untuk diusung PDI Perjuangan di pilkada 2020). Rekomendasi ya, urusannya DPP,” ucapnya.
Paundrakarna pernah menjadi anggota DPRD Solo dari PDI Perjuangan. Namun dia terkena pergantian antar-waktu (PAW). Sanksi pencopotan sebagai anggota dewan itu diberikan di bawah kepemimpinan Rudy sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Solo.
”PAW kan dilakukan sesuai dengan regulasi. Semua sesuai dengan aturan, bukan berdasarkan suka tidak suka, melainkan harus memenuhi unsur pelanggaran tugas sebagai wakil rakyat,” ujar Rudy yang juga Wali Kota Solo ini.
Rudy menjelaskan, Paundra dicopot karena dia tidak aktif sebagai wakil rakyat. Paundra disebut tidak hadir sidang paripurna secara berturut-turut dan tidak aktif dalam rapat.
”Kami kirimkan surat ke DPP. Saat itu Ketua DPP Pak Taufik Kiemas almarhum. Lalu berdasarkan pertimbangan DPP akhirnya di-PAW dengan alasan nama baik partai,” ujarnya.
Hingga kini, putra Rahmawati Soekarnoputri itu disebut masih memiliki kartu tanda anggota PDI Perjuangan. Namun ia tidak pernah tampak lagi di agenda PDI Perjuangan. ”Mestinya masih ada (KTA),” ucap Rudy.