GRESIK (Independensi.com) – Ratusan warga dari tiga Kelurahan yang terdampak polusi batu bara PT Gresik Jasa Tama (GJT) mendatangi gedung DPRD Gresik Jawa Yimur, Senin (25/11). Agar apa yang menjadi persoalan mereka, diatensi para wakil rakyat.
Warga dari Kelurahan Kemuteran, Kroman dan Lumpur itu, berbondong-bondong DPRD Gresik dengan membentangkan poster yang bertuliskan “Lautku Tercemar”, “Daganganku Tak Laku Karena Debu GJT (Gresik Jasa Tama)” maupun kalimat “Tanpa CSR Kami Tetap Hidup”.
Menurut Bachtiar salah seorang pendemo warga Kelurahan Kroman bahwa kedatangan mereka untuk menenuhianggilan ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani. Terkait persoalan bongkar muat batu bara, yang telah mencemari lingkungan dan membuat warga resah.
“Kami warga sudah bosan dengan polusi batu bara di GJT, makanya kami datang ke DPRD Gresik agar membantu persoalan kami. Warga hanya ingin hidup sehat tanpa polusi batu bara,” katanya.
“Yang terdampak langsung polusi bongkar muat batu bara ini, kami warga yang berada dekat dengan pabrik. Bukan warga yang mengatasnamakan terdampak, tapi tempat tinggalnya jauh dari lokasi,” ujarnya.
Di tambahkan Bachtiar, warga juga sangat menyayangkan adanya dugaan aksi adu domba antar warga yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab. Karena, adanya unjuk rasa tandingan yang mengatasnamakan masyarakat pendukung GJT.
“Kami tidak ingin di adu domba dan jangan ada adu domba, sebab kami ini ingin hidup layak, sehat tidak disesaki polusi debu batu bara,” pungkasnya. (Mor)