JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mendukung agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah seri Kejuaraan Dunia Federasi Renang Internasional (FINA).
“Harus diniatkan kalau Indonesia harus bisa jadi tuan rumah kejuraan dunia renang,” ujar Zainudin saat membuka acara nasional Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2019 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Zainudin mengatakan, dengan mengadakan kejuaraan-kejuaraan internasional di Indonesia maka mimpi untuk bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 bisa terealisasi.
“Presiden sudah beri arahan kepada saya dan NOC supaya kita bisa membuat kejuraan-kejuaraan internasional di Indonesia apalagi kita ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga (Kabidbinpres) PB PRSI Wisnu Wardhana menyatakan, pihaknya bersama National Olympic Committe (NOC) sudah merencanakan agar Indonesia bisa melakukaan bidding menjadi tuan rumah seri kejuaraan dunia renang.
Rencana tersebut menurut Wisnu pun bisa dibilang sangat realistis dan bisa terwujud, terlebih Indonesia memiliki fasilitas renang yang lengkap serta diakui oleh FINA.
“Kita mempunyai rencana (Indonesia jadi tuan rumah kejuaraan dunia renang) karena kita mempunyai fasilitas yang diakui FINA. Jadi kita coba realisasikan jika didukung oleh pemerintah dan sponsor kita bisa berhasil dan jadi tuan rumah yang baik,” kata Wisnu.
Selain itu, pelaksanaan Asian Games 2018 yang dinilainya sukses bahkan mampu menciptakan rekor dunia baru pun menurut dia telah membuktikan bahwa Indonesia layak menjadi tuan rumah kejuaraan dunia.
Pada cabang olahraga akuatik yang dilaksanakan di Stadion Akuatik GBK, perenang China Liu Xiang berhasil memecahkan rekor dunia nomor 50 meter gaya punggung putri dalam final Asian Games 2018.
Dengan kesuksesan tersebut, ditambah fasilitas yang terakreditasi oleh FINA, Wisnu optimistis Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik pada kejuaraan dunia nanti. “Tidak sulit sama sekali, kita mampu, hanya bagaimana kita mampu mendapatkan bidding atau license,” kata Wisnu.