Tim Gabungan Basarnas, BPBD dan Polairud melakukan proses pencarian korban bunuh diri di Bengawan Solo

Bengawan Solo Disisir Tim Gabungan Untuk Mencari Korban Bunuh Diri

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Proses pencarian Muhammad Fuad Thoifi Ihsan (22), warga Desa Abir-abir RT 05/RW 03, Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik Jawa Timur yang bunuh diri dengan terjun ke sungai Bengawan Solo pada Minggu (12/1) sekitar pukul 16.45 WIB kemarin. 

Dilakukan oleh tim gabungan dari Basarnas Surabaya, BPBD dan Satpolairud Polres Gresik. Dengan menerjunkan penyelam dan melakukan penyisiran aliran sungai Bengawan Solo.

Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito mengatakan bahwa tim gabungan sudah diterjunkan ke Bengawan Solo untuk melakukan pecarian korban bunuh diri.

“Saat ini, tim gabungan sudah turun dan masih terus melakukan upaya pencarian dengan menyisir aliran sungai Bengawan Solo. Mulai dari titik korban menceburkan diri, dengan mengunakan perahu karet dan menerjunkan tim penyelam,” ujarnya, Senin (13/1).

“Pencarian dilakukan oleh tim gabungan sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi hingga sekarang masih berlangsung mesti belum membuahkan hasil. Sebab, sesuai dengan standard oprasional prosedur (SOP) pencarian akan dihentikan sementara pada pukul 18.00 WIB,” tuturnya.

Di tambahkan Tarso, tim gabungan dalam melaksanakan pencarian terbagi di tiga titik. Yakni, SRU 1 BPBD Gresik penyisiran dari TKM sampai pos Ngaren sungonlegowo.

Kemudian, SRU 2 Basarnas, menyisir dari Pos Ngaren Sungonlegowo sampai Pos Randuboto dan SRU 3 Polairud menyisir dari Pos Ngaren sampai muara Ujungpangkah.

“Pembagian wilayah dilakukan, agar proses pencarian korban tidak terfokus pada satu titik saja. Karena, Bengawan Solo ini alirannya panjang, debit airnya tinggi dan deras. Sehingga, tim gabungan harus ekstra dalam melakukan pencarian korban,” ungkapnya.

“Pencarian tak hanya dilakukan oleh tim gabungan dan juga dilakukan oleh para relawan kemanusian serta para nelayan yang ingin membantu,” pungkasnya.

Untuk diketahui bahwa Muhammad Fuad Thoifi Ihsan melakukan aksi bunuh diri dengan menceburkan diri kedalam sungai Bengawan Solo. Akibat, tidak kunjung mendapatkan pekerjaan yang diinginkan setelah empat tahun lulus sekolah setingkat SLTA. (Mor)