JAKARTA (Independensi.com) – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan kecenderungan generasi milenial untuk memiliki dua sampai tiga anak. Hal itu diketahui dari survei BKKBN yang melibatkan 5.000 responden.
“Yang (ingin, Red) satu. Begitu pun yang empat sampai lima (anak) juga sedikit,” katanya setelah diterima Wakil Presiden Ma’ruf Amin, baru-baru ini.
Mantan bupati Kulonprogo tersebut melanjutkan, rata-rata keinginan itu timbul karena generasi milenial senang punya anak dan tidak ingin rumahnya sepi.
Mereka juga merasa kesepian karena dibesarkan orang tua yang hanya memiliki satu sampai dua anak.
Hasto mengakui, saat ini kampanye BKKBN menyasar kaum milenial. Untuk itu, mereka mengubah jargon dari “dua anak lebih baik” menjadi “berencana itu keren”.
BKKBN mengawal supaya pernikahan terjadi pada usia minimal 22 tahun. Tiga tahun kemudian baru memiliki anak. Lalu, jarak antara anak pertama dan berikutnya minimal tiga tahun.
BKKBN juga mendukung program menyusui dengan ASI eksklusif selama 24 bulan.
Dengan perhitungan tersebut, lanjut Hasto, anak-anak muda bisa memiliki dua anak. Paling banyak tiga anak. Jadi, mereka dapat mengejar target rata-rata jumlah keturunan 2,1 anak pada 2024 yang ditetapkan Bappenas. Sesuai prinsip WHO, sebaiknya para ibu tidak melahirkan di usia lebih dari 35 tahun.