JAKARTA (Independensi.com) – Anggota DPR RI Charles Honoris meminta Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade agar tidak mengaitkan mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam aksi penggerebekannya terhadap prostitusi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) beberapa hari lalu.
Charles mengatakan Andre lebih baik bertanggung jawab atas perbuatannya yang dianggap kurang etis tersebut.
“Andre kalau ketakutan nggak usah bikin pengalihan isu, sudahlah fokus pertanggungjawabkan tantangan Anda ke hotel,” kata Charles, baru-baru ini.
“Katanya mau somasi, ketika hotelnya mau buka CCTV langsung batalkan somasi dan bawa-bawa isu Ahok,” tambahnya.
Menurut Charles, sebagai anggota dewan, tidak seharusnya Andre melakukan tindakan semacam itu. Dia menegaskan anggota DPR tidak ada dalam tugas pokok dan fungsinya menjebak orang melakukan pidana.
Bahkan di negara lain seperti Amerika Serikat, kegiatan yang dilakukan Andre dianggap ilegal.
“Kalau katanya melakukan fungsi pengawasan itu alasan ngawur. Tidak ada dalam tupoksi anggota DPR itu menjebak orang melakukan pidana. Ini kalau di sistem pidana anglo saxon seperti di Amerika yang dilakukan Andre itu namanya entrapment dan itu kegiatan ilegal,” papar Charles.
Lebih lanjut, Charles menyarankan Andre untuk beralih profesi ke bidang pekerjaan yang lebih seusai.
“Kalau memang hobinya gerebek-gerebek gitu mungkin baiknya alih profesi saja. Pemda itu biasanya buka lowongan untuk tenaga Satpol PP honorer.” pungkas Charles.
Seperti diketahui, Andre menyeret nama Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Ahok sebagai orang yang bertanggung jawab di balik skandalnya ini.
Sebab, menurut Andre, para pendukung Ahok lah yang membuat aksi penggerebekannya menjadi bulan-bulanan nasional.
Dia mengaitkan ramainya peristiwa ini dengan sindiran pedasnya kepada Ahok dengan menyebut “komisaris rasa dirut”.