JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi pabrik Pupuk PT. Polowijo Gosari di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (12/2). Kunjungan ini digelar untuk memastikan produksi pupuk dolomit di lokasi tersebut berjalan dengan baik.
“Kita memiliki lahan gambut yang luas sekali diseluruh Indonesia terutama di Kalimantan. Banyak sekali perkebunan yang membutuhkan intervensi, nanti saya akan bicara dengan Litbang teknisnya seperti apa,” ujarnya.
Menurut Mentan, produksi pupuk dolomit harus ditingkatkan karena memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dengan jenis pupuk lainnya. Pupuk dolomit, kata Mentan, memiliki pH yang tinggi karena mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO).
“Pupuk ini bisa meningkatkan kesuburan tanah dan menentukan kualitas produk. Untuk itu, saya sarankan agar para petani menggunakan pupuk dolomit ini. Apalagi pupuk buatan anak bangsa. Masa kita mau pakai produk lain sementara produk dalam negeri sama bagusnya,” katanya.
Meski demikian, Mentan menyinggung soal isu-isu kelangkaan pupuk yang kini merebak di kalangan petani. Dia juga menyesalkan masih adanya pengalihfungsian lahan oleh beberapa pihak, sehingga area sawah terus menyusut. Kata dia, kedua persoalan itu harus disikapi dengan cepat dan tepat.
“Ini baru bulan pertama kok, bisa ada kelangkaan, bagaimana ceritanya. Itu hanya isu saja tetapi harus kita sikapi bersama. Saya kira ini juga merupakan tantangannya dalam mengemban pekerjaan saya sebagai Menteri Pertanian,” katanya.
Sekedar mengingatkan, data luas lahan baku sawah sebelum KSA 2018 adalah 8,1 juta hektare. Namun, setelah divalidasi oleh BPN/ATR dan Kementan serta beberapa kementerian dan lembaga lain, luas baku sawah tahun 2019 menjadin7,46 juta hektare.(***) eft